Rawan Longsor, Batasi Pengunjung Pergantian Tahun di Ketinggian

Wisata Paralayang Gunung Banyak selalu menjadi favorit pengunjung untuk merayakan pergantian tahun.

Kota Batu,Bhirawa
Ada himbauan khusus Pemerintah Kota Batu melalui BPBD dalam perayaan tahun baru 2020. Pengelola dan pengunjung tempat wisata diminta mewaspadai titik-titik rawan longsor terutama di lokasi perayaan yang berada di ketinggian 1000 meter DPL. Hal ini dikarenakan telah terjadi longsor di lokasi tersebut sehari sebelum malam pergantian tahun dan beberapa hari sebelumnya.
“Untuk tempat wisata yang berada di ketinggian dan rawan longsor kami terus melakukan pemantauan. Misalnya di wisata paralayang Gunung Banyak dan tempat- tempat lain di Kecamatan Bumiaji Kota Batu yang berada di ketinggian dan kemiringan yang curam sehingga rawan longsor,” ujar Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Kota Batu, Achmad Choirul Rochim, Selasa (31/12).
Ia menjelaskan kondisi rawan longsor ini muncul karena sesuai perkiraan BMKG di beberapa Daerah termasuk Kota Batu memasuki cuaca hujan lebat yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun. Dan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan seperti longsor dan banjir, BPBD Batu melakukan penguatan Posko. Hal ini juga dilakukan dengan penambahan personil bersama unsur SKPD terkait.
Untuk Kota Batu, wilayah yang rawan banjir seperti Kelurahan Nggalik, dan Kelurahan Temas karena memiliki penduduk yang padat. Adapun titik yang rawan longsor mayoritas berada di Kecamatan Bumiaji yang memiliki ketinggian dan kemiringan.
Sedikitnya ada dua lokasi yang telah mengalami longsor di wilayah tersebut. Di antaranya, pada Senin (30/12) telah terjadi longsor pada bahu jalan di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji. “Longsor ini disebabkan adanya hujan dengan intesitas tinggi di kawasan Desa Sumberbrantas sehinga mengakibatkan tanah di sisi jalan dengan panjang 6m, lebar 4m dan tinggi 8m ambrol,”jelas Rochim.
Sebelumnya, hujan intensitas tinggi juga menyebaban longsor juga terjadi di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Senin (23/12). Longsoran tersebut mengakibatkan kerusakan di beberapa bagian rumah atas nama Bpk. Sunawi dengan dimensi 2x10x3 meter.
Merespon himbauan BPBD Batu dan kejadian di atas, beberapa tempat wisata yang menyelenggarakan perayaan pergantian tahun melakukan pembatasan jumlah pengunjung. Seperti wisata paralayang yang berada di Gunung Banyak. Pengelola membatasi jumlah pengunjung yang akan ke paralayang, maksimal hanya 5000 pengunjung saja.
Dikatakan Kepala Wana Wisata Paralayang Gunung Banyak, Bambang Harianto bahwa pembatasan itu dilakukan dengan alasan keamanan dan kenyamanan. Diketahui, sepanjang liburan Natal dan akhir tahun, terjadi lonjakan pengunjung ke paralayang dengan peningkatan mencapai 100 persen.
“Dan demi keamanan dan kenyamanan pengunjung untuk merayakan Tahun Baru 2020 kami sengaja melakukan pembatasan. Ini agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan karena longsor atau pengunjung yang berdesakan,” ujar Bambang.
Ditutup Dengan Sholawat
Di sisi lain, puncak perayaan malam pergantian tahun di Kota Batu dipusatkan di Masjid Agung An Nuur yang ada di awasan Alun-Alun Kota Batu, Selasa (31/12) malam. Ribuan warga menghadiri Tabligh Maulid Akbar, Kota Batu Bersholawat yang digelar di sana bersama Majlis Maulid Wat Ta’lim Riyadlul Jannah.
Pada malam pergantian tahun itu, para jamaah bersama-sama dengan khidmat melantunkan bacaan sholawat. Tentunya lantunan sholawat tersebut ditujukan untuk Kota Batu pada khususnya dan Malang Raya pada umumnya agar lebih baik di tahun 2020.
“Tabligh Maulid Akbar yang digelar di Masji An Nuur Kota Batu malam ini untuk mencari dan mendapatkan ridho Allah SWT, serta mengharap syafaat nabi Muhammad SAW,” ujar Gus Rofi’ul pada ribuan jamaah yang hadir.(nas)

Tags: