Realisasi CSR K3S di Sumenep Terhitung Rendah

program corporate social responsibility.jpg (1)Sumenep, Bhirawa
Realisasi program corporate social responsibility (CSR) kontraktor kontrak kerja sama (K3S) yang beroperasi di Kabupaten Sumenep, Madura untuk tahun 2015 terhitung rendah, pasalnya sejak Januari hingga Oktober belum ada yang mencapai 100 persen, bahkan ada satu K3S yang sama sekali belum merealisasikannya.
Humas SKK migas perwakilan Jawa Bali Nusa Tenggara, Fatah Yasin mengatakan, mulai bulan Januari hingga Oktober 2015, realisasi program CSR kontraktor kontrak kerja sama (K3S) itu belum mencapai 100 persen. Alasannya, perlu adanya singkronisasi kebutuhan program dengan masyarakat.
“Untuk Kangean Energy Indonesia baru mencapai sekitar 78 persen, Santos 28 persen dan Husky Cnooc Madura Limited masih dalam proses,” kata Fatah Yasin, Kamis (5/11).
Fatah Yasin menerangkan, rendahnya realisasi CSR itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, harga minyak dunia yang tidak menguntungkan, sehingga harus ada revisi anggaran program dan perlu proses sinkronisasi kebutuhan program dengan masyarakat setempat.
“Revisi CSR itu membutuhkan waktu, makanya berdampak pada molornya realisasinya sehingga pertengahan tahun baru bisa mulai dilaksanakan,” terangnya.
Dia menyampaikan, di Sumenep ada tiga K3S migas yang telah memberikan program CSR pada masyarakat setempat yakni Santos, Kangean Energy Indonesia, dan Husky Cnooc Madura Limited (HCML). Salah satu bentuk program CSR itu. Diantaranya berupa beasiswa pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
“Selain itu berupa pembangunan infrastruktur, pemberian bantuan perahu ke nelayan. Bentuk program CSR itu tidak menggantikan program dari Pemda,” paparnya.
Ia mengaku, pihaknya telah meminta komitmen K3S dengan membuat surat pernyataan kesanggupan untuk menyelesaikan program CSR tersebut hingga akhir tahun 2015. Jika belum bisa terealisasi secara keseluruhan, maka akan dilanjutkan pada tahun 2016, dengan catatan, tanpa mengurangi rencana CSR tahun 2016 itu sendiri.
“Realisasi CSR ini bisa diperpanjang hingga tahun berikutnya, karena ada beberapa program CSR yang memerlukan prosedur yang panjang, seperti harus mengikuti lelang pengadaan, kemudian penunjukan konsultan, baru pengerjaan. Realisasi CSR sebagian besar pada semester dua, makanya waktunya relatif mepet. Kalau memang perlu perpanjangan, kami tetap melakukan pengawasan per kwartalnya,” tuturnya.
Untuk HCML yang program CSR 2015 belum terealisasi sama sekali hingga Oktober, tapi pihaknya optimis akan tuntas sebelum akhir tahun, karena kebetulan programnya hanya satu, yakni bantuan dan pembinaan budidaya rumput laut. “Saat ini sudah proses akhir dan segera dilaksanakan bulan ini,” katanya.
Di Kabupaten Sumenep, Madura terdapat 7 K3S yang sedang melakukan kegiatan pengeboran migas. Tiga diantaranya telah masuk tahap ekploitasi, yakni Kangean Energy Indonesia (KEI) yang mengelola Blok Pagerungan dan Terang Sirasun Batur (TSB), kemudian Santos (Madura) offshore yang mengelola Blok Maleo dan Peluang, serta Husky-Cnooc Madura Ltd (HCML) yang mengelola Blok Madura Strait. Sedangkan untuk Husky, meski telah masuk tahap eksploitasi, namun hingga kini belum berproduksi.
Empat K3S lainnya masih dalam tahap uji seismik dan eksplorasi, diantaranya Energi Mineral Langgeng (EML) mengelola blok south east madura, Petrojava North Kangean (PNK) mengelola blok North kangean, Techwin Energi Madura Ltd mengelola blok North East Madura, dan Husky Anugerah Limited mengelola blok Anugerah dan South Saobi. [sul]

Tags: