Realisasi Penerimaan Cukai Turun di Pasuruan

Rokok tanpa cukai saat diamankan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) A Pasuruan.

Pasuruan, Bhirawa
Pandemi Covid-19 membuat produktivitas industri rokok di Pasuruan mengalami penurunan hingga 20 persen. Berdasarkan realisasi penerimaan cukai di Pasuruan hingga triwulan ketiga tahun mencapai Rp 31,442 triliun. Jumlah itu dicatat senilai 60,95 persen dari target Rp 51,587 triliun yang ditetapkan.

“Capaian penerimaan cukai hingga mencapai 60,95 persen dari target sudah cukup bagus,” ujar Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) A Pasuruan, Hannan Budiharto, Rabu (4/11).

Di tengah-tengah pandemi, kegiatan produksi rokok berimbas. Karena, selain ada yang menurunkan jumlah produksi, sejumlah pabrik rokok sempat lockdown karena ada karyawan yang terpapar Covid-19.

“Di sisa akhir tahun ini, kami akan terus menggenjot produksi rokok. Sehingga bisa meraih target yang ditetapkan,” kata Hannan Budiharto.

Adapun target cukai di tahun 2020 sempat turun. Dari Rp 55,482 triliun yang ditetapkan awal tahun lalu, menjadi Rp 51,617 triliun.

“Ada penurunan target dari Kementerian Keuangan akibat pandemi Covid-19. Penarikan cukai juga ada relaksasi yang awalnya sebulan kini bisa dibayarkan tiga bulan,” jelas Hannan Budiharto. [hil]

Tags: