Realisasi Raskin Sumenep Rendah, Mensos Sidak Bulog

Menteri Sosial (Mensos) RI, Khafifah Indar Parawansa, saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Bulog Sumenep, kemarin.

Menteri Sosial (Mensos) RI, Khafifah Indar Parawansa, saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Bulog Sumenep, kemarin.

Sumenep, Bhirawa
Menteri Sosial (Mensos) RI, Khafifah Indar Parawansa melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Bulog Sumenep, kemarin. Pasalnya, realisasi baras bagi warga kurang mampu (raskin) di Kabupaten ujung timur Pulau Madura ini rendah, dari bulan Januari-Juni baru mencapai 22,76 persen dari kuota 1.745 ton per bulan bagi 116.378 Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang tersebar di 27 Kecamatan.
Saat Menteri Sosial, Khafifah Indar Parawansa, didampingi Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep, Moh Hanafi yang sidak di Bulog Sumenep, tidak ditemui kepala Bulognya, bahkan gudang penyimpanan raskin itu tergembok. Akibatnya, Mensos tidak bisa melakukan pengecekan terhadap stok dan kualitas raskin yang ada di dalam gudang tersebut.
“Kami nilai realisasi raskin di Sumenep ini tidak tepat waktu, harusnya dari Januari hingga Juni ini penebusan raskin mencapai 50 persen, tapi ternyata baru mencapai 22,76 persen. Ini harus menjadi catatan semua pihak,” kata Khafifah Indar Parawansah, saat berada di Sumenep, kemarin.
Menurut Khafifah, sidak yang dilakukan itu untuk memastikan realisasi raskin di daerah, sebab data terahir untuk Kabupaten Sumenep ini realisasinya memang rendah, jauh dari target. Artinya rendahnya realisasi ini dinilai tidak tepat waktu, padahal sesuai aturan ada 6 ketepatan diantaranya tepat waktu dan tepat kualitas.
“Untuk mengecek ketepatan kualitasnya kan tidak bisa karena gudangnya digembok. Mungkin karena hari libur makanya tidak ada kegiatan, tapi biasanya kami sering melakukan sidak dibeberapa daerah justru hari Sabtu-Minggu yang ramai bongkar muat,” ungkapnya.
Ia meminta, agar realisasi raskin ini digenjot agar menghadapi bulan puasa, warga kurang mampu terutama penerima manfaat tidak kebingungan dalam kebutuhan beras. “Kami minta surat perintah alokasi (SPA) dari tim koordinasi raskin segera dikirimkan ke gudang Bulog, agar masyarakat kurang mampu menjelang Ramadlan dan Idul Fitri merasa aman dan bagian logistiknya terpenuhi,” harapnya.
Sebelum sidak ke Bulog, Khafifah Indar Parawansa mengunjungi rumah penerima Program Keluarga Harapan (PKH), pasangan suami istri Santari (45) dan Nur (40), di Dusun Juntorok Laok, Desa Ambunten Timur, Kecamatan Ambunten, Sumenep.
Pagu beras bagi warga kurang mampu (raskin) tahun 2015 jatah untuk kabupaten Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan bagi 116.378 Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang tersebar di 27 Kecamatan, baik daratan maupun kepulauan. Jatah alokasi raskin 2015 ini sama dengan tahun jatah raskin tahun anggaran 2014 dan 2013. [sul]

Tags: