Realisasikan Asuransi Pertanian

Pranaya Yudha

Pranaya Yudha

Meski lahir di Surabaya, namun politikus muda yang satu ini tidak akan pernah melupakan masyarakat yang memberangkatkan dirinya sebagai anggota legislatif di DPRD Jatim periode 2014-2019. Buktinya, Pranaya Yudha memiliki cita-cita untuk mengangkat perekonomian petani di Jatim dengan mengikutsertakan mereka dalam asuransi pertanian.
Politisi asal Partai Golkar Jatim ini mengaku jika di daerah pemilihannya  yang meliputi Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi, hampir sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani ladang. Dan gagal panen selalu menghantui mereka saat musim kemarau karena sulit air. Untuk itu sudah saatnya pemerintah melindungi para petani dengan menggulirkan asuransi pertanian agar nasib mereka tidak terpuruk.
”Ke depan seharusnya para petani diasuransikan. Mengingat kehidupan mereka selalu pasang surut dan tergantung dengan alam. Karenanya dalam membayar premi nantinya ada sharing 70 persen pemerintah dan 30 persen petani. Dengan begitu kehidupan mereka akan terjamin. Mengingat dengan bantuan pupuk dan bibit ternyata belum 100 persen mengangkat derajat perekonomian para petani,”lanjut alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.
Ditambahkan alumnus S2 University of Sidney ini jika banyak generasi muda para petani yang memilih bekerja di luar ladang. Ini karena hidup sebagai seorang petani tidak bisa menjanjikan apa-apa.  Konsekuensinya di perkotaan banyak sekali urbanisasi yang tentunya akan menambah problem perkotaan akibat sebagian urban tak mampu terserap di dunia kerja. ”La jika pemerintah memiliki kepedulian tinggi sudah saatnya para petani mendapat perhatian lebih,”lanjut pria yang juga pengusaha ini.
Apalagi dalam waktu dekat, pemerintah segera mengesahkan UU Pemda, di mana  gubernur diberi kewenangan penuh untuk mengatur wali kota/bupati. Tentunya dengan bantuan Dinas Pertanian Jatim, gubernur memiliki kewajiban untuk meminta kab/kota membantu masalah asuransi tersebut. ”Dengan begitu cita-cita Jatim sebagai wilayah surplus pertanian akan mampu terealisasi. Apalagi hal ini diperkuat dengan program gubernur yang telah tertuang dalam RPJMD Jatim,”tegas suami dari Lisa Sjamsuni dan ayah dari Athira Pradha Mikaela.
Bagaimana cara memilah-milah petani yang berhak untuk diasuransikan?. Menurut putera politikus gaek Eddy Budi Prabowo, sebelumnya akan dilakukan verifikasi, apakah yang bersangkutan benar-benar petani penggarap atau tidak. Tentunya verifikasi dilakukan oleh masing-masing kab/kota yang secara detil lebih mengetahui kondisi masyarakatnya. Dari situlah akhirnya disepakati untuk dimasukkan dalam asuransi. ”Apalagi saat ini sudah ada asuransi yang siap membantu, tapi hanya sebatas pada tanaman padi saja,”papar pria asli Surabaya , 12 Maret 1981 ini. [cty]

Rate this article!
Tags: