Recovery Rumah Korban Kelud Tuntas !

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim bekerja sama dengan pemerintah daerah area erupsi Gunung Kelud dan TNI /Polri telah menyelesaikan 99 persen  rumah penduduk yang mengalami kerusakan berat. Perbaikan ribuan rumah ini memakan waktu  dua pecan lebih cepat dari ditarget BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk masa recovery selam satu bulan.
Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo, Minggu (9/3) menuturkan, target perbaikan rumah dengan kategori rusak berat telah rampung sesuai target, yakni tanggal 9 Maret dengan perbaikan 99 persen sejumlah 12.184 dari 12.304 rumah yang rusak berat, sedang maupun ringan.
Namun karena masyarakat meminta perbaikan fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti pavingisasi, tempat ibadah, emperan, kantor desa dan sekolah, maka targetnya diperpanjang hingga 14 maret 2014.
“Pada prinsipnya, sebanyak 8.615 rumah rusak sudah selesai diperbaiki semua. Kemudian ada tambahan data perbaikan fasilitas umum dan fasilitas sosial sebanyak 4.000 bangunan. Oleh karena itu, kami perpanjang menjadi 14 Maret. Perpanjangan ini karena masyarakat benar-benar tidak mampu untuk memperbaikinya, jadi harus dibantu,” katanya, dikonfirmasi, Minggu (9/3).
Pakde Karwo-sapaan lekat Soekarwo, menjelaskan, jumlah dana  untuk tambahan perbaikan 4.000 bangunan tersebut dapat dipenuhi dari anggaran perbaikan rumah erupsi Gunung Kelud sebesar 100 Milyar. Anggaran tersebut berasal dari APBD. Dengan rincian Rp65 milyar berasal dari pengalihan program rehabilitasi tidak layak huni, dan Rp35 milyar dari dana tidak terduga.
“Sejauh ini, dana yang terserap mencapai Rp55 milyar. Jadi kami optimis masih cukup untuk memperbaiki 4.000 bangunan tersebut,” mantan sekdaprov Jatim ini.
Dikatakan, jika sampai 14 Maret belum selesai, pihaknya mempersilahkan bupati untuk mengirimkan surat permohonan perpanjangan perbaikan sekaligus data bangunan yang belum selesai ke Pemprov Jatim. Kemudian pemprov akan membantu untuk menanganinya.
Selain membantu perbaikan rumah, Pakde Karwo juga memberikan bantuan bibit padi jenis ciherang dan jagung hibrida sebanyak 8,6 ton, untuk perbaikan lahan pertanian di Kecamatan Ngantang dan Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.
Jumlah 8,6 ton terdiri atas bibit padi ciherang sebanyak 6,5 ton dan bibit jagung hibrida sebanyak 2,1 ton. Bibit padi ciherang akan digunakan untuk perbaikan lahan pertanian seluas 262 hektare di Kecamatan Kasembon, atau per hektare-nya mendapat jatah sebanyak 25 kg.
Sedangkan bibit jagung hibrida digunakan untuk perbaikan lahan pertanian seluas 143 hektare di Kecamatan Ngantang, sehingga per hektare-nya mendapat jatah 15 kg. Bantuan bibit tersebut merupakan bentuk perhatian Pemprov terhadap para petani yang lahannya rusak akibat dampak erupsi gunung kelud.
“Pemerintah wajib membela rakyat kecil, khususnya petani yang nasibnya bergantung dari lahannya . Dengan bantuan ini kami harap para petani kembali bersemangat untuk bekerja. Pemerintah bersama TNI dan Polri juga all out memulihkan rumah-rumah warga yang terdampak erupsi Kelud” katanya. [iib]

Rate this article!
Tags: