Refleksi 22 Tahun Reformasi, PDIP Surabaya: Spiritnya Relevan Lawan Covid-19

Surabaya, Bhirawa
PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya ikut berefleksi memperingati 22 Tahun Gerakan Reformasi, yang ditandai turunnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998. Spirit gerakan itu dinilai masih terus relevan sampai kapan pun, termasuk saat sekarang menghadapi pandemi Covid-19.
”Indonesia berutang budi kepada Angkatan 98 yang telah menggerakkan Reformasi, dan akhirnya menghasilkan perubahan terus-menerus terhadap tatanan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Akuntabilitas, transparansi, trust atau kepercayaan publik, dan partisipasi publik menjadi ciri-ciri yang menandai tatanan pasca Reformasi 1998,” ujar Abdul Ghoni Mukhlas Niam, Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Rabu (21/5/2020).
Mantan aktivis PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) IAIN Sunan Ampel itu mengatakan, hari ini kita memperingati 22 Tahun Reformasi dalam situasi penuh keprihatinan dengan adanya pandemi Covid-19.
Achmad Hidayat, Wakil Sekretaris DPC PDIP Kota Surabaya, menambahkan, di masa pendemi Covid-19 seluruh sendi kehidupan yang dibangun pasca Reformasi terpukul. Termasuk aspek-aspek kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, spirit Gerakan Reformasi harus kembali digelorakan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
”Spirit Reformasi adalah kesatupaduan seluruh elemen gerakan rakyat ketika itu dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Maka sekarang semua elemen bangsa juga harus bersatu. Menyingkirkan berbagai latar primordial dan golongan seperti yang dilakukan kelompok penggerak Reformasi, untuk bergotong royong melewati pandemi ini,” papar Achmad Hidayat, yang juga mantan aktivis GMNI Universitas Negeri Surabaya.
Agatha Retnosari, Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, menambahkan, jiwa aktivis terus melekat di seluruh penggerak Reformasi 1998. Mereka kini telah ikut mewarnai panggung-panggung publik dengan idealisme dan gagasannya.
”Dari perjalanan selama ini, saya belajar bahwa yang dulu menjadi aktivis yang kental dengan idealisme dan gagasan yang menyala-nyala ikut terbawa dalam kehidupan politik praktis,” ujar Agatha Retnosari, alumni Teknik Lingkungan ITS.
Setelah selesai menjadi aktivis di kampus, Agatha saat ini terjun ke politik praktis. Dia menjadi DPRD Jawa Timur 2 periode dari PDI Perjuangan, melalui perjuangan ketat di Daerah Pemilihan Surabaya.
“Para aktivis yang terjun ke gelanggang politik membawa gagasan dan semangatnya, bertarung argumentasi, untuk menghasilkan kebijakan publik yang pro-rakyat,” kata Agatha, yang saat ini menempuh studi magister di Universitas Airlangga.
Sementara itu, Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Hadrean Renanda mengatakan, 22 Tahun Reformasi memang masih menyisakan sejumlah pekerjaan rumah bagi bangsa ini. Apalagi ditambah dengan pandemi Covid-19, maka persoalan semakin kompleks.
”Memang, upaya membangun bangsa ini adalah sebuah proses yang terus-menerus. Tidak ada mandeknya. Oleh karena itu, semangat Gerakan Reformasi harus terus hadir mengiringi perjalanan Indonesia,” ujar Handrean, yang juga Bendahara DPD KNPI Jawa Timur. (iib)

Tags: