Refleksi Akhir Tahun 2016 dan Menyambut 2017

Wakil Wali Kota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, SH. M.Hum pada  acara Refleski Tahun 2016 bersama Wartawan, LSM se Kota Madium belum lama ini. [sudarno]

Wakil Wali Kota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, SH. M.Hum pada acara Refleski Tahun 2016 bersama Wartawan, LSM se Kota Madium belum lama ini. [sudarno]

Terwujudnya Kota Madiun Yang Lebih Maju dan Sejahtera
Madiun, Bhirawa
Kondisi wilayah Kota Madiun yang memiliki luas 33,23 Km2, terbagai mejadi tiga kecamatan yakni kecamatan Manguharjo, Taman dan Kartoarjo. Melihat kondisi geografi  dan topografi wilayah yang rawan bencana banjir khususnya Kota Madiun bagian timur, perlu dikelola dengan tepat dan baik agar dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga dapat diwujudkan masyarakat Kota Madiun yang sejahtera, berkeadilan, mandiri dan berdaya saing serta berakhlak.
Dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kota Madiun yang tertuang dalam RPJMD  Tahun 2014-2019,  maka diperlukan adanya kordinasi dan kerja sama terhadap semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai Pelaksana Teknis maupun  Non Teknis dalam melaksanakan program-program dan kegiatan Pemkot Madiun. Sehingga kesibukan yang dihadapi pada akhir tahun 2016 menjadi fokus utama yakni, Penyusunan dan Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah dan penataan personil Tahun 2017 sesuai dengan PP Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Juga adanya evaluasi penyelenggaraan pemerintah Kota Madiun tahun 2016.
Berdasarkan rencana tata ruang Provinsi Jawa Timur, Kota Madiun adalah pusat kegiatan pembangunan ekonomi untuk wilayah bagian barat. Kota Madiun memiliki peran penting sebagai pusat kegiatan ekonomi untuk daerah di sekitarnya yang meliputi Kabupaten Madiun, Ponorogo, Magetan dan Ngawi. Hingga sekarang ini, Kota Madiun aktivitasnya lebih mengarah pada kegiatan perdagangan, pendidikan dan kesehatan, jasa serta industry skala kecil. Meski demikian Kota Madiun sebagai pusat kegiatan ekonomi di Jawa Timur bagian barat, pengembangan Kota Madiun dan sekitarnya diharapkan menjadi kekuatan utama ekonomi di Jawa Timur berfungsi sebagai pusat pelayanan pemerintahan, perdagangan, jasa, industri pendidikan dan kesehatan.
Menurut Wakil Wali Kota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, SH. M.Hum, Pemkot Madiun di penghujung tahun 2016 yang menjadi pembenahan utama di pemerintahan. Yakni, Pembenahan personil sesuai amanat aturan yang baru. Pelaksanaan P3D beberapa urusan yang ditarik peamerintah pusat dan pemerintah provinsi (contohnya pendidikan menengah, urusan ESDM, penyuluh kehutanan, penyuluh KB, pengawas ketenagakerjaan). Transisi terkait penataan SOTK baru meliputi penataan kantor baru dan sarana prasarana terkait. Memacu progres pembangunan/progres program kegiatan di masing-masing SKPD agar sesuai target yang telah ditentukan
Sebagaimana diketahui bersama selama tahun 2016 ini, Kota Madiun telah banyak menerima penghargaan di berbagai bidang. Yang terakhir yakni penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya. Penghargaan ini sebagai bukti keseriusan pemerintah Kota Madiun untuk mewujudkan kesetaraan gender dan pemenuhan hak anak adalah melalui pengintegrasian pelaksanaan pembangunan pemeberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui program dan kegiatan. Juga pemerintah Kota Madiun akan terus memotivasi kepada seluruh Organisadi Perangkat Daerah (OPD), pemangku kepentingan, komponen masyarakat dalam mendukung terwujudnya kesatuan gender dan terpenuhinya hak anak secara sistematis dan berkelanjutan.
Sehingga kedepan atau pada tahun 2017 ini, harapannya Pemkot Madiun dalam rangka pencapaian prioritas pembangunan Kota Madiun sebagaimana tertuang dalam RKPD Kota Madiun tahun 2017 dan telah dijabarkan dalam APBD Kota Madiun tahun 2017 ada 6 prioritas pembangunan. Yakni, Peningkatan kapasitas pengelolaan pendidikan, bahwa pelaksanaan pendidikan dengan ditariknya urusan Dikmen (SMA/SMK) ke Provinsi maka pelaksannaan urusan Dikmen bukan lagi menjadi urusan Pemerintah Kota Madiun.
Peningkatan kapasitas pengelolaan kesehatan, jika selama ini program Jamkesmasta  namun secara nasional ditergetkan tahun 2019 Universal Coverage JKN disamping itu adanya ancaman meningkatnya kasus penyakit tidak menular misalnya diabetes militus, hipertensi, penyakit jantung, kanker dan sebagaainya. Peningkataan daya saing perekonomian daerah. Percepatan penanggulangan kemiskinan. Peningkatan pelayanan publik. Peningkatan infrastruktur sanitrasi kota untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
“Itu semua untuk terwujudnya Kota Madiun yang lebih maju dan sejahtera,”ungkap Wakil Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto seraya menambahkan, “Karena ini  memasuki tahun 2017, Pemerintah Kota Madiun mengucapkan Selamat Datang Tahun 2017. Semoga Allah Swt Senantiasa Melimpahkan Rahmat Nikmat Taufik serta HidayahNya,”.[dar.adv]

Tags: