Reform Leader Academy XII Belajar Tata Kelola Sungai ke Bangkok

Peserta pelatihan Reform Leader Academy XII yang diselenggarakan LAN RI saat diterima di Departement of Royal Water Resources, yang membawahi pengelolaan Sungai Suan Luang.

Tata Kelola Terintegrasi, Warga Anggap Sungai sebagai Jalan Raya
Surabaya, Bhirawa
Problem perkotaan di tanah air tidak bisa dipisahkan dari persoalan sungai. Begitu pentingnya urusan tata kelola sungai ini, membuat pelatihan Reform Leader Academy X yang digelar oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN RI) secara khusus melakukan program International Benchmarking ke Sungai Suan Luang Metropolitan Bangkok, Thailand.
Sungai Suan Luang merupakan salah satu sungai yang menjadi denyut transportasi warga Bangkok Thailand. Sungai yang airnya mengalir jernih ini melewati 22 halte perahu. Lalu lintasnya sangat padat. Setiap 15 menit selalu ada perahu yang melintas. Penyebutan nama Sungai Suan Luang yang berarti Sungai Air Mata Kepedihan tidak bisa dipisahkan dari kesejarahan saat sungai ini dibangun.
“Saat pengerjaannya, 300 tahun yang lalu, Raja memerintahkan agar pembangunan sungai ini dikerjakan tangan kosong saja tanpa peralatan bantu. Akibatnya banyak pengorbanan harus dibayarkan warganya. Lantaran itu warga sangat mencintai sungai ini,” tutur Dr Hary Wahyudi MSi, Widyaiswara Utama Badan Diklat Provinsi Jawa Timur yang berkesempatan mengikuti pendampingan program International Benchmarking peserta pelatihan Reform Leader Academy XII di Bangkok.
Menurut Hary, pelatihan yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN RI) tahun ini mengambil tema Pengelolaan Daerah Aliran Sungai .
‘Tata kelola sungai di Bangkok Thailand sudah terintegrari dari hulu hilir, juga manajemen strategis konservasi lahan dihulu, serta manajemen lalu lintas via sungainya terintegrasi antara titiiknya” ujar Hary yang juga Widyaiswara Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2017.
Lebih lanjut menurut Hary, semua institusi pemeritah, masyarakat dan privat sector, paradigmanya memandang sungai sebagai jalan raya, sehingga semua gedung perkantoran dan rumah memiliki 2 muka, yakni menghadap jalan raya sungai dan jalan raya aspal.
“Yang unik setiap tanggal 26 September ditetapkan sebagai river clean up yang mendukung hasil pertaniannya, seperti jambu bangkok, duren montong yg sangat digemari masy kita,” jelas Hary. Dalam kegiatan yang berlangsung 1 – 5 Mei 2018 tersebut, jelas Hary peserta tidak saja mendapatkan penjelasan dari pejabat setempat, namun juga menyusuri sungai Cha Phraya dan kanalnya, sebagai sarana transportasi sehari hari warga Thailand.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Deputi Inovasi LAN RI Dr Tri W Widodo menjelaskan pelathan Reform Leader Academy bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam mengelola reformasi birokrasi instansional , nasional , serta mengkampanyekan tema yang telah ditetapkan setiap angkatannya.
“Program international benchmarking di Bangkok , karena inovasi dan best practices yang dilaksanakan Pemerintah Bangkok bisa diadopsi dan modifikasi oleh peserta” ujar Tri W Widodo.
Menurut Tri W Widodo yang juga didapuk sebagai ketua rombongan ini menambahkan peserta international benchmarking sebanyak 25 pejabat dari berbagai instansi yg menangani aliran sungai dari berasal dari Pemprov DKI Jakara, Pemprov Jabar, Pemkab, Pemkab Sumedang.
“Dalam jangka pendek selama menjadi peserta melakukan reform manajemen sungai ciliwung dan sungai citarum yg meliput naturalisasi sungai, water quality, public sector awarnes dan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya berharap. [Wahyu Kuncoro SN]

Tags: