Regenerasi Seniman, Sanggar Cakra Pentaskan Wayang Wong

Pemprov, Bhirawa
Akhir pekan lalu, tepatnya Sabtu (5/8), di gedung Cak Durasim, UPT Taman Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur memfasilitasi salah satu sanggar asal Sidoarjo untuk menampilkan pagelaran drama panji Wayang Orang.
Penasihat Sanggar Cakra yang juga mantan pejabat, Sudi Wibowo mengatakan dalam pagelaran Wayang Orang tersebut terjadi proses regenerasi antara seniman yang sepuh bergantian dengan seniman yang muda.
“Baik penampilan wayang orangnya hingga karawitannya dalam pegelaran berubah tergantikan dari sepuh ke muda. Upaya ini untuk melestarikan seni budaya dan tradisi di Jawa Timur. Tidak hanya menampilkannya namun juga berupaya memberikan kesempatan pada yang muda untuk turut berkarya dan berkreasi,” kata pengamat dan pelestari seni budaya, Senin (7/8).
Dikatakannya, adanya penampilan wayang orang atau wayang wong ini, maka diharapkan bisa bertahan dengan banyaknya gempuran budaya asing terutama dari media sosial yang kian menggebu-gebu mengundang ketertarikan generasi muda dan perlahan melupakan seni budaya dan tradisi asli bangsa sendiri.
“Dalam pagelaran wayang wong ini, kami menampilkan drama panji yang merupakan kekhasan Jawa Timur. Biasanya dikenal dikalangan masyarakat itu ramayana versi mahabarata dengan gaya Sukarta. Namun, kita lebih condong untuk memperkenalkan seni budaya dan tradisi asli Jawa Timur pada masyarakat,” ujarnya.
Untuk proses menggenerasi ini, dikatakannya, tidak semudah membalikkan tangan. Hal ini dikarenakan juga membutuhkan pembiayaan dan tidak sedikit.
“Seperti pagelaran wayang wong ini, membutuhkan waktu hingga tiga bulan. Kalau hanya menampilkan seniman yang sudah senior saja dan memerlukan waktu hanya seminggu saja itu tidak bermanfaat juga. Untuk itulah kami berupaya menggenerasi seniman ini agar tetap lestari dengan memberikan ilmunya,” tuturnya.
Sedangkan Kepala UPT Taman Budaya Jatim, Sukatno SSn MM sangat mengapresiasi pagelaran Wayang Orang atau wayang orang  dari Sanggar Cakra Production Sidoarjo sangat menarik.
Sebelumnya, pagelaran drama wayang panji  dengan lakon ‘Manunggal’ ini juga menarik perhatian masyarakat. Terbukti, tempat duduk yang disediakan dalam gedung Cak Durasim ini penuh masyarakat yang masih mengapresiasi keberadaan perwayangan. Karakter setiap lakon yang dibawakan seniman senior dan junior nampak begitu bagus.
Dalam kesempatan ini, Sukatno juga menceritakan, kalau sanggar Cakra ini dibawah kepemimpinan Sudi Wibowo ini sangat bagus.
“Bahkan sebenarnya seringkali sanggar ini menampilkan keseniannya tanpa ada tujuan seperti ruwatan dan lainnya. Hal ini dikarenakan mereka ingin melestarikan dengan menggenerasi seniman muda,” ujarnya. [rac]

Tags: