Rehab 20 Sekolah, Dispendik Kota Mojokerto Gelontor Rp5 Miliar

Kondisi salah satu sekolah yang bakal mendapatkan program rehab. [kariyadi]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Dinas pendidikan Kota Mojokerto memastikan kembali melakukan perbaikan sekolah tahun ini. Dari hasil pendataan, sedikitnya ada 20 sekolah yang menjadi prioritas untuk disentuh rehabilitasi di 2020 ini.
Kepala Dinspendik Kota Mojokerto, Amin Wachid menjelaskan, agenda rehabilitasi kali ini merupakan kelanjutan dari proyek perbaikan 2019 lalu. Sebelumnya, terdapat 32 sekolah yang mendapat sentuhan perbaikan fisik. Sedangkan untuk 2020 ini, total ada 20 lembaga yang masuk sasaran.
“Tahun ini akan dimulai tahap rehabilitasinya,” ungkapnya kemarin.
Amin menyebutkan, 10 lembaga diantaranya akan dilakukan rehabilitasi dengan jatah alokasi sekitar Rp3,5 miliar. Sebanyak delapan lembaga berasal dari jenjang SD Negeri yang total alokasi menyentuh Rp2,3 miliar. Di samping itu, juga ada 2 SMP Negeri yang juga mendapat suntikan sebesar Rp1,2 miliar.
Dispendik mencatat, sekolah yang mendapat bantuan rehab ini diantaranya SDN Gedogan 3; SDN Purwotengah 2; SDN Magersari 2; SDN Mentikan 2; SDN Surodinawan, SDN Gedongan 2; serta SDN Kranggan 4 dan 5. Selain itu juga ada SMPN 4 dan SMPN 8 Kota Mojokerto. ”Rata – rata mendapatkan rehabilitasi sedang,” ungkapnya.
Amin menyebutkan, kucuran perbaikan ini bersasal dari pemerintah pusat. Masing-masing berumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU). Disamping itu, tahun ini pihaknya juga kembali menyiapkan Rp1,5 miliar dari APBD Pemkot Mojokerto.
Bantuan itu, terang Amin, diperuntukkan sebagai dana pemeliharaan gedung sekolah. Menurutnya, dana pemeliharaan khusus hanya diberikan kepada sekolah yang belum memiliki sertifikat. Sehingga, selama ini sekolah belum bisa mendapat kucuran bantuan dari pemerintah akibat terganjal legalitas kepemilikan lahan sekolah. ”Ada 10 lembaga yang mendapatkan bantuan pemeliharaan tahun ini. Selain belum bersirtifikat, sekolah tersebut juga dinyatakan rusak,” tandasnya.
Hingga kini, pihaknya telah mengupayakan untuk mengurus sertifikat sekolah sekolah ke Badan pertanahan Nasional (BPN). Bahkan, upaya itu telah dilakukan sejak setahun terakhir sehingga mampu mensertifikatkan puluhan sekolah lainnya. ”Tapi ada beberapa yang hingga kini masih proses,” ulasnya.
Untuk itu, selama proses legalitas masih berjalan, sekolah-sekolah itu diberikan dana pemeliharaan. Langkah itu dilakukan agar kondisi gedung bisa dilakukan perbaikan ringan. Sehingga, bisa menjamin keamanan bagi peserta didik maupun pendidik selama kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.
“Jadi ada total 20 sekolah yang akan direhab dan pemeliharaan tahun ini,” pungkasnya. [kar]

Tags: