Rehab 351 Kios, Pasar Prapanca Digelontor DAK Rp 2,5 M

Ruby Hartoyo Kepala Disperindag Kota Mojokerto. [Kariyadi/bhirawa].

Kota Mojokerto, Bhirawa
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkot Mojokerto bakal melakukan rehab Pasar Prapanca, Kec Prajurit Kulon tahun 2018 mendatang. Pusat ekonomi dikenal sebagai Pasar Cakar Ayam atau Pasar Loak di Lingkungan Cakar Ayam, Kel Mentikan, Kec Prajuritkulon itu diproyeksikan dapat menampung sedikitnya 351 pedagang. Sumber dana yang disiapkan Rp2,5 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)  pemerintah pusat.
Kepala Disperindag Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo, Selasa (12/9) kemarin menjelaskan, berdasar hasil pemetaan, para pedagang akan dikelompokkan dalam sejumlah sektor mulai dari sektor ayam, loak dan Sembako. Konsepnya  pasar tradisional. Namun akan dikelompokkan pedagang berdasar segmen yang ada seperti ayam, loak dan Sembako.
”Pasar seluas 5.700 meter ini akan dibagi dalam beberapa klafisikasi. Yakni 331 lapak pedagang loak dan ayam, sementara 20 sisanya akan dibangunkan bagi pedagang Sembako. Jumlahnya sekitar 351 pedagang. Ini sesuai hasil pendataan yang kami gelar, dananya bersumber dari DAK tahun 2018. Proyeknya senilai Rp2,5 miliar,” urai pejabat alumnus STPDN ini.
Wali Kota Mojokerto, Masud Yunus, sebelumnya berharap rehabilitasi pasar ini dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warga Kota Mojokerto. Melalui rehabilitasi pasar ini kami berharap masyarakat menikmati hasil pembangunan secara adil, merata dan seimbang.
Pemkot Mojokerto, katanya, akan berjuang melalui asas keadilan. Untuk mewujudkan itu yaitu dengan memberdayakan pasar tradisional sebagai pasar rakyat. ”Oleh karena itu pasar harus dikelola secara baik. Meskipun pasar tradisional, tapi manajemennya harus profesional,” tuturnya.
Wali kota berpesan agar para pedagang dapat menjaga lingkungan dan menciptakan rasa nyaman pada pembeli. Walikota mewanti-wanti para pedagang agar diupayakan, bagaimana membuat nyaman orang yang berbelanja. Sehingga pasar tradisional tidak kalah dengan pasar modern.
”Harganya harus terjangkau. Bagaimana orang masuk pasar tidak terlihat kumuh dan kotor. Kalau itu bisa diwujudkan maka pasar ini akan ramai. Kalau pasar ramai maka kesejahteraan pedagang akan meningkat,” tegas Wali kota. [kar]

Tags: