Rehab Masjid Agung, Pemkot Mojokerto Gelontor APBD Rp15 Miliar

Wawali Mojokerto Achmad Rizal Zakaria bersama jajaran Forkopimda para kyai  doa bersama pembangunan masjid Agung Alfatah, Kota Mojokerto, Senin (1/7). n kariyadi/bhirawa.

Kota Mojokerto, Bhirawa
Keinginan Pemkot Mojokerto memiliki masjid agung yang megah sebagai ikon daerah, segera terealisasi. Ini setelah APBD Kota Mojokerto tahun 2019 ini mengalokasikan hibah sebesar Rp 15 miliar untuk menuntaskan rehab besar Masjid yang berada persis di sebelah barat alun-alun ini.
“Insya Alloh selesai tahun ini dengan alokasi dana hibah ini. Dan kedepan kita ingin masjid agung ini tidak sekedar tempat ibadah, tapi juga sebagai tujuan wisata religi masyarakat,” ujar Wakil Wali kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria, usai doa bersama pembangunan tahap tiga Masjid Al Fatah, Senin (1/7).
Hingga tahun ini, total dana hibah yang dikucurkan Pemkot Mojokerto Rp 30 miliar. Pada APBD tahun 2015  Rp 5 miliar dan APBD tahun 2017 sebesar 10 miliar.
“Kita akan bangun juga fasilitas pendukung sebagai wisata religi disekitar Masjid ini nanti. Alun-alun bakal kita perbaiki, di sekitar Masjid juga akan kita siapkan lokasi kuliner dan kebutuhan wisata religi,” tambah pria yang akrab disapa Cak Rizal ini.
Hadir dalam doa bersama itu diantaranya Komandan Kodim 0815, Kajari Kota Mojokerto, sejumlah Kepala OPD, takmir dan panitia pembangunan serta sejumlah kyai Kota dan Kabupaten Mojokerto.
“Kita ingin Masjid sebagai tempat ibadah hidup, kehidupan sosial ekonomi masyarakat maupun kas untuk masjid juga bisa berkembang. Setidaknya untuk pemeliharaan,” tambah Cak Rizal.
Anggaran yang dibutuhkan untuk rehab masjid sebelumnya tercatat Rp 52 miliar, selain kucuran dana dari APBD Pemkot Mojokerto, panitia juga mendapat suntikan dari Pemprov Jatim serta donasi masyaraskat.
“Kami sampaikan terima kasih atas kepedulian semua pihak, terutama pemkot Mojokerto,” timpal Kyai Sholeh ketua takmir masjid agung Alfatah.
Sementara itu Ketua panitia pembangunasn Masjid Agung Al Fatah Sudarno menjelaskasn jika akhir tahun ini schedule pengerjaan sudan bisa selesai. Pekerjaan yang tersisa diantaranya pemasangan Kuba, penyelesaian pintu-pintu masjid dan finishing.
“Finishing yang memakan waktu cukup lama nanti, tapi Insya Alloh bisa selesai tahun ini. Bahkan kita siapkan juga penabanah tenaga kerja dan lembur” jelasnya didampingi Sekretaris Panitia Choirul Anwar.
Choirul Anwar mengatakan, kegiatan rehab masjid di jalan KH Hasyim As’ary 1, Kauman, Kota Mojokerto itu dimulai 28 Mei 2015 lalu.
Beberapa bagian bangunan depan dan samping masjid dirobohkan di awal kegiatan.
Pria yang juga menjabat sebagai Kabag Kesra Sekdakot Mojokerto menambahkan, rehab masjid, sejak didirikan tahun 1877 oleh Bupati Mojokerto, RAA Kromojoyo Adinegoro, Masjid Agung Al Fattah mengalami beberapa kali direhab..
Rehab pertama, 1 Mei 1932 atau lebih dari setengah abad sejak difungsikan 12 April 1878.
Pada 11 Oktober 1966, masjid ini diperluas lagi oleh R Sudibyo, Wali Kota Mojokerto dan diresmikan pada 17 Agustus 1968. Setahun kemudian, tepatnya 15 Juni 1969 Bupati RA Basuni juga melakukan perluasan.
Setelah hampir 100 tahun berdiri, ternyata masjid ini tidak memiliki nama. KH Achyat Chalimy pengasuh Ponpes Sabilul Muttaqin memberi nama masjid ini dengan nama Masjid Jamik Al Fattah.
Pemkot Mojokerto sebelumnya  berniat melakukan pemugaran Masjid Agung Al Fattah. Dana yang disiapkan sebesar Rp 24,6 miliar diplot dalam pendanaan tahun jamak atau multiyears selama tiga tahun, mulai tahun 2015. [kar]

Tags: