Rekap di PPK Bumiaji Dibayangi Mutasi Suara

16-rekap-surat-suara-PPK-Bumiaji-(3)Batu, Bhirawa
Ancaman adanya ‘mutasi suara’ masih membayangi proses rekap hasil pemungutan suara yang dilakukan PPK di Kecamatan Bumiaji, Selasa (15/4). Telah terjadi perbedaan perolehan suara di TPS dengan hasil rekap yang dilakukan di tingkat desa yang telah dilakukan sebelumnnya. Akibatnya, banyak terjadi interupsi dalam rekap yang dilakukan di Kecamatan Bumiaji kemarin, Selasa (15/4).
Dugaan adanya ‘mutasi suara’ itu terjadi pada calon legislative dari Partai Gerindra. Mutasi suara terjadi dari caleg bernama Mas’udi kepada sesame caleg Gerindera bernama Budiarto. Dalam perolehan suara di TPS, Mas’udi memperoleh suara yang lebih banyak dari Budiarto. Namun dalam rekap yang dilakukan di tingkat desa justru suara Budiarto yang lebih banyak dari Mas’udi.
“Saya khawatir ada ‘yang bermain’ dalam penulisan rekapan hasil pemungutan suara,”ujar Mas’udi saat ditemui di Kantor Kecamatan Bumiaji. Namun ia tak bersedia menyebutkan angka, berapa suara yang berpindah darinya ke perolehan caleg Budiarto. Hanya saja antara Budiarto dan Mas’udi memiliki perolehan suara yang selisihnya tak terlalu, yaitu sekitar 1400 suara.
Dengan perolehan tersebut, maka keduanya saling berebut untuk menduduki kursi nomor dua di Partai Gerindera dalam perolehan suara. Adapun di kursi pertama sudah ditempati caleg bernama Helly Suyanto.
Sebelumnya dikabarkan, ancaman kecurangan akan berpotensi terjadi saat  rekap hasil pemungutan di tingkat desa/ kelurahan. Dalam fase ini memiliki potensi rekayasa hasil suara dengan melakukan ‘mutasi suara’.
Dalam analisa Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Batu, dalam fase rekap hasil penghitungan suara yang akan digelar hari ini, memiliki potensi terjadinya rekayasa hasil suara. Biasanya adanya jual-beli suara dengan memutasi suara dilakukan oleh para calon legisltaif (Caleg) dalam satu partai.
Kasus seperti ini pernah terjadi pada musim pemilu pada periode lalu, tepatnya di dapil Junrejo. Dimana saat itu ada seorang caleg yang memberikan suaranya kepada rekan sesama caleg yang berasal dari partai yang sama. “Akibatnya, caleg penerima mutasi suara yang seharusnya tidak terpilih sebagai anggota dewan, akhirnya bisa terpilih setelah menerima mutasi suara tersebut,”jelas Ketua Panwaslu Kota Batu, Abdul Rochim.
Hal ini bermula ketika dua caleg, yaitu Caleg A dan caleg B yang berasal dari satu partai memiliki selisih suara yang tak terlalu jauh. Bisa jadi antara keduanya melakukan negosiasi dan transaksi. Caleg A yang kekurangan suara untuk menjadi anggota dewan meminta suara yang diperoleh oleh caleg B. Caranya, caleg B diminta untuk mengundurkan diri sebagai caleg.
Kemudingkinan kedua mutasi suara ke caleg A dilakukan tanpa sepengetahuan caleg B. Karena itu caleg A harus melibatkan pihak penyelenggara/ panitia pemungutan suara dan pengawas yang ada di tingkat desa atau Panitia Pengawas Lapangan (PPL). Kemudian rekayasa angka perolehan suara akan dilakukan saat dilakukannya rekap hasil suara di tingkat desa atau kelurahan. [nas]

Rekap di PPK Bumiaji Dibayangi Mutasi Suara
Batu, Bhirawa
Ancaman adanya ‘mutasi suara’ masih membayangi proses rekap hasil pemungutan suara yang dilakukan PPK di Kecamatan Bumiaji, Selasa (15/4). Telah terjadi perbedaan perolehan suara di TPS dengan hasil rekap yang dilakukan di tingkat desa yang telah dilakukan sebelumnnya. Akibatnya, banyak terjadi interupsi dalam rekap yang dilakukan di Kecamatan Bumiaji kemarin, Selasa (15/4).
Dugaan adanya ‘mutasi suara’ itu terjadi pada calon legislative dari Partai Gerindra. Mutasi suara terjadi dari caleg bernama Mas’udi kepada sesame caleg Gerindera bernama Budiarto. Dalam perolehan suara di TPS, Mas’udi memperoleh suara yang lebih banyak dari Budiarto. Namun dalam rekap yang dilakukan di tingkat desa justru suara Budiarto yang lebih banyak dari Mas’udi.
“Saya khawatir ada ‘yang bermain’ dalam penulisan rekapan hasil pemungutan suara,”ujar Mas’udi saat ditemui di Kantor Kecamatan Bumiaji. Namun ia tak bersedia menyebutkan angka, berapa suara yang berpindah darinya ke perolehan caleg Budiarto. Hanya saja antara Budiarto dan Mas’udi memiliki perolehan suara yang selisihnya tak terlalu, yaitu sekitar 1400 suara.
Dengan perolehan tersebut, maka keduanya saling berebut untuk menduduki kursi nomor dua di Partai Gerindera dalam perolehan suara. Adapun di kursi pertama sudah ditempati caleg bernama Helly Suyanto.
Sebelumnya dikabarkan, ancaman kecurangan akan berpotensi terjadi saat  rekap hasil pemungutan di tingkat desa/ kelurahan. Dalam fase ini memiliki potensi rekayasa hasil suara dengan melakukan ‘mutasi suara’.
Dalam analisa Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Batu, dalam fase rekap hasil penghitungan suara yang akan digelar hari ini, memiliki potensi terjadinya rekayasa hasil suara. Biasanya adanya jual-beli suara dengan memutasi suara dilakukan oleh para calon legisltaif (Caleg) dalam satu partai.
Kasus seperti ini pernah terjadi pada musim pemilu pada periode lalu, tepatnya di dapil Junrejo. Dimana saat itu ada seorang caleg yang memberikan suaranya kepada rekan sesama caleg yang berasal dari partai yang sama. “Akibatnya, caleg penerima mutasi suara yang seharusnya tidak terpilih sebagai anggota dewan, akhirnya bisa terpilih setelah menerima mutasi suara tersebut,”jelas Ketua Panwaslu Kota Batu, Abdul Rochim.
Hal ini bermula ketika dua caleg, yaitu Caleg A dan caleg B yang berasal dari satu partai memiliki selisih suara yang tak terlalu jauh. Bisa jadi antara keduanya melakukan negosiasi dan transaksi. Caleg A yang kekurangan suara untuk menjadi anggota dewan meminta suara yang diperoleh oleh caleg B. Caranya, caleg B diminta untuk mengundurkan diri sebagai caleg.
Kemudingkinan kedua mutasi suara ke caleg A dilakukan tanpa sepengetahuan caleg B. Karena itu caleg A harus melibatkan pihak penyelenggara/ panitia pemungutan suara dan pengawas yang ada di tingkat desa atau Panitia Pengawas Lapangan (PPL). Kemudian rekayasa angka perolehan suara akan dilakukan saat dilakukannya rekap hasil suara di tingkat desa atau kelurahan.(nas)

Foto: Proses rekap hasip pemungutan suara yang dilakukan di PPK Kecamatan Bumiaji diwarnai banyak unterupsi

Tags: