Reklamasi Pantai Tuban, Budiono Jawab Kekhawatiran Nelayan Hingga Emak-emak

Anggota DPRD Jatim, Budiono saat melakukan reses III di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Selasa (10/11). [Gegeh Bagus Setiadi]

DPRD Jatim, Bhirawa
Rencana reklamasi untuk pembangunan kilang minyak grass root refinery (GRR) sekitar 200 hektar membuat nelayan di Kabupaten Tuban khawatir. Mega proyek di pesisir utara laut Bumi Ronggolawe tepatnya di Kecamatan Jenu ini dianggap merugikan ratusan nelayan.
Kekhawatiran ini pun dirasakan Muhammad Sholeh, warga Desa Beji, Kecamatan Jenu. Nasib para nelayan pun menggantung. Pasalnya, wilayah yang terkenal akan sektor perikanan dan pertanian ini akan bergeser menjadi kota industri.
“Bagaimana nasib nelayan kedepan, karena Tuban akan menjadi kota industri. Dengar-dengar lautnya direklamasi seluas 200 hektar. Kecamatan Jenu hampir habis wilayahnya,” ungkap Sholeh dihadapan Anggota DPRD Jatim, Budiono saat melakukan reses III dapil Bojonegoro-Tuban, Selasa (10/11).
Sholeh menjelaskan ada sekitar 500 nelayan juga mengaku khawatir mata pencahariannya hilang akihat reklamasi tersebut. “Adanya reklamasi ini akan menimbulkan kemiskinan baru,” terangnya.
Kekhawatiran nelayan di Kecamatan Jenu ini pun ditanggapi Budiono selaku Anggota Komisi E DPRD Jatim ini. Menurut dia, wacana adanya reklamasi ini menjadi tanggung jawab bersama. Baik pemerintah daerah hingga di tingkat nasional.
“Keluhan ini menjadi sinkronisasi antara Pemprov Jatim dan Pemkab termasuk DPRD Kabupaten dan Provinsi,” katanya.
Politisi Partai Gerindra ini tak tinggal diam melihat kegelisahan warga pesisir Tuban. Ia langsung mengatakan dihadapan warga yang mengahadiri resesnya. Para ibu-ibu yang mayoritas istri dari para nelayan disentuh dengan program pemberdayaan masyarakat.
“Kami akan mencoba berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, bahwa dampak ini juga akan berdampak pada keberlangsungan hidup. Seperti pembentukan koperasi di Kecamatan Jenu. Agar mereka mendapatkan bantuan ataupun program,” paparnya.
Ia menjelaskan, seperti pembentukan koperasi yang modalnya Rp100 juta. Dana ini nantinya bisa dihugunakan oleh ibu rumah tangga dan bisa bermanfaat. “nanti akan kami coba bagaimana proposalnya sehingga ini bisa dimanfaatkan oleh ibu-ibu yang ada di Jenu,” pungkasnya. [geh]

Tags: