Rektor UIN Maliki Janji Tuntaskan Lahan

Mudjia Rahardjo

Mudjia Rahardjo

Kota Batu, Bhirawa
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Mudjia Rahardjo, berjanji untuk menginstruksikan kepada tim pembangunan kampus III UIN di Desa Junrejo Kota Batu untuk segera menyelesaikan pembebasan lahan tersisa.
Warga yang merasa belum menjual tanahnya kini panik dan khawatir jika tanahnya diserobot. Janji tersebut disampaikan Mudjia saat ditemui usai acara penanaman 1000 pohon di lahan kampus III tersebut, Minggu (17/4) pagi.
“Saya tidak tahu persis lokasi mana yang menjadi masalah. Tapi kata tim pembebasan lahan bilang kepada saya memang kalau ada 10 hektar lahan yang masih  belum dibeli oleh UIN,”  kata Mudjia
Diketahui, dalam proyek pembangunan Kampus III, UIN Maliki saat ini masih memiliki lahan 92 hektar lahan untuk lokasi pembangunan proyek. Sementara 10 hektar lahan masih  belum dilakukan pembebasan. Artinya, lahan tersebut masih milik warga bersangkutan.
Mudjia menyatakan bahwa UIN Maliki sama sekali tidak ada niatan untuk mencaplok atau menyerobot  tanah milik warga yang berada di tengah tengah areal  Kampus III. Baik itu yang berada di wilayah Desa Junrejo maupun di Desa Tlekung, kecamatan Junrejo Kota Batu.
Pernyataan Mudjia ini sekaligus menjawab adanya protes warga yang mendatangi kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Batu, pekan lalu. Kepada BPN mereka mengadu jika tanahnya diserobot oleh UIN Malang. Padahal mereka tidak merasa menjualnya. Tetapi tanah itu sudah masuk dalam patok batas lokasi pembangunan kampus UIN.
Dengan kondisi ini, Mudjia meminta kepada Tim Pembangunan Kampus III untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Paling tidak dalam tahun 2016 ini permasalahan tersebut sudah beres. Kendati pada Juni 2016 ini pembangunannya akan dimulai karena proses perijinan  sudah lengkap termasuk tender. Bahkan ijin  atau SK Fakultas kedokteran dan fakultas ilmu kesehatan pada tahun 2016 ini juga sudah turun. Kampus III yang akan dibangun, kata Mudjia, tidak hanya memerlukan lahan 100 hektar saja. Ke depan, mereka masih membutuhkan lahan 50 hektar hingga 75 hektar lagi. Karena dengan adanya kampus Islam terbesar di Indonesia ini  secara otomatis akan membangun  peradaban Islam di Indonesia akan lebih baik.
“Kami yakin dengan dibangunnya kampus ini akan menjadi destinasi mahasiswa, dan mampu menampung 25 ribu mahasiswa. Dan paling tidak, 50 persen mahasiswa ini akan melanjutkan ke jenjang S2,” jelas Mudjia.
Dalam pengembangan dunia pendidikan Islam, UIN akan membangun Masjid yang mampu menampung ribuan jamaah. Dan Kampus UIN akan menjadi kampus  terbesar di dunia.  [nas]

Tags: