Rektor Unisma Buka Peluang Wartawan Lanjutkan Studi

Rektor Unisma, Prof Maskuri saat bersilaturahmi secara Daring dengan Pengurus PWI Malang akhir pekan lalu.

Malang, Bhirawa
Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Dr H Maskuri Bakri MSi, menyampaikan pentingnya media melakukan adaptasi dengan situasi global seperti saat ini.
Menurut Rektor Unisma dalam silaturahim Daring bersama PWI Malang Raya, media selayaknya juga melakukan adaptasi dengan dunia global. Hal ini sudah dilakukan semisal membuat media online dengan berbagai kemasan. Termasuk juga podcast. Ini merupakan bentuk intervensi terknologi di dunia global.
Prof Maskuri menuturkan, silaturahim akan menjadikan hebat dan suasana cair. Silaturahmi inlah yang menjadikan hebat, tanpa silaturahmi ini tidak akan hebat, bahkan saat berhadap – hadapan seakan antara kedua belah cuek, seakan – akan bekerja masing – masing, dan seakan – akan tidak kenal satu sama lain.
Prof Maskuri mengaku jika media menjadi bagian kekuatan dari keberadaan Unisma. Tapi saat inilah PWI menyapa perguruan tinggi, menyapa Unisma. ”Saya sangat mengapresiasi karena kekuatan Unisma salah satunya di media massa. Perkembangan Unisma ada di media massa, hebatnya Unisma salah satunya adalah dari media massa,” paparnya.
Maskuri menilai, ta’aruf seperti saat ini sangat penting dilakukan antara kampus dengan media. Karena dengan ta’aruf seperti ini merupakan suatu hidayah. Sebab media yang tentu disana ada pihak manajemen, ada disana wartawan, bahkan wartawan atau manajemen juga selalu mengembangakan berbagai macam networking. Networking ini berbagai elemen atau berbagai social capitality di tengah masyarakat,” tukas Maskuri.
Prof Maskuri menilai latar belakang pendidikan jurnalis harus memadai. Wartawan inilah yang sesungguhnya menjadi salah satu ujung tombak dalam mengambil informasi, mengangkat informasi, memproyek informasi, jangan sampai kemudian wartawan ini selalu pahamnya yang salah atau mungkin sering salah paham atau karena pendidikannya mungkin kurang optimal.
Dalam kesempatan ini, Maskuri juga membuka diri dan mengajak jurnalis untuk meneruskan studi di Unisma. ‘”Sangat setuju Pak Ketua, kalau para wartawan itu, manajemen dan sebagainya mau kuliah lagi S2/S3. Saya acungkan dua jempol. Misalnya nanti mau kuliah di Unisma, saya pasti akan berikan keringanan, terus terang ini menjadi misi kami untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahkan ada diantara wartawan yang sudah kuliah di Unisma, bahkan sudah mengajar di Unisma, yang sekarang mengambil Program Doktor mengajar di Unisma, sudah ada. Ini terus terang, kami butuh praktisi – praktisi tentunya ke depannya,” terang Maskuri.
Prof Maskuri juga mengungkapkan, jurnalis bisa berperan besar dalam kehidupan bernegara. Uisma sudah menangkap bahwa jurnalistik juga profesional banget, mengarah kepada profesionalitas. Maka para jurnalis itulah yang sesungguhnya bisa membuat kacau dan tidaknya negara. Bisa membuat kacau negara, bisa membuat bagus negara, itu Jurnalis. Bisa jadi provokator itu jurnalis, bisa mencipatkan situasi yang bagus juga jurnalis. ”Tapi disini saya yakin dengan etika – etika itulah yang menjadi acuan dasar pijakan. Para wartawan bisa bekerja secara profesional,” tandasnya. [mut]

Tags: