Rela Cuti Kerja, Demi Bisa Berbagi di Kelas Inspirasi

Para relawan “Kelas Inspirasi” yang berbagi pengalaman dengan anak=anak SD yang berada di pelosok desa. [Khoirul Huda]

Tuban, Bhirawa
Rela meluangkan waktu di tengah kesibukan pekerjaan untuk sekedar berbagi pengalaman di depan kelas tentu tidak semua bisa. Butuh sosok yang bukan saja memiliki komitmen tetapi juga peduli dengan masa depan generasi penerus bangsa.
Tak banyak orang yang benar-benar ingin meluangkan waktunya untuk menjadi pengajar di daerah terpencil, tak terkecuali di wilayah kabupaten Tuban. Bahkan kadang masih juga ada para pendidik sendiri yang memilih untuk mengajar diperkotaan atau yang dekat dengan tempat tinggalnya.
Apa yang dilakukan relawan mengajar dari berbagai lintas profesi yang tergabung dalam “Kelas Inspirasi” ini patut diapresiasi. Meraka rela untuk cuti kerja dan memilih mengajar di sekolah dasar (SD) terpencil di Tuban, tepatnya pada tujuh (7) SD yang tersebar di Kecamatan Singgahan.
Mereka ini diantaranya dari programer, petugas kesehatan, dosen, direktur Bank BPR, Engineer Telekomunikasi ExxonMobil, PT Kereta Api Indonesia.
Humas Kelas Inspirasi Tuban Ulfa menjelaskan kegiatan Kelas Inspirasi ini sudah dipersiapkan sejak 2017. Proses untuk menggelar kegiatan tersebut dengan melakukan rekruitmen relawan panitia hingga rekruitnen relawan pengajar.
Relawan panitia direkrut untuk menangani teknis kegiatan. Mulai survei tempat hingga melakukan kegiatan persiapan. Sedangkan relawan pengajar adalah mereka yang sudah minimal menekuni profesinya yang siap untuk cuti pada hari inspirasi.
“Teknisnya kegiatan ini adalah para relawan yang terdiri dari berbagai profesi dan datang dari berbagai kota di indonesia ini mengajar dan berbagai inspirasi di sekolah yang sudah disiapkan oleh panitia,” ujar Ulfa.
Sekolah yang dipilih adalah yang wilayah dari sekolahan yang cukup tertinggal di Kecamatan pada sebuah kecamatan. Dengan bekal profesi yang digeluti masing-masing relawan pengajar akan berbagai cerita dan menjadi guru sehari di sekolah itu.
“Mereka bercerita tentang profesinya dan memberikan inspirasi pada anak-anak SD,” kata perempuan yang juga Dosen Unirow Tuban itu.
Adanya Kelas Inspirasi ini untuk memberikan dorongan pada mereka yang ada di daerah terpencil untuk bisa membangun masa depan. Sebab, usia saat SD ini perlu ada tambahan motivasi dari orang-orang yang sudah ekspert di dunia kerjanya.
Anak-anak SD yang mendapat cerita dari relawan pengajar pun akhirnya ikut terdorong tentang masa depannya. Tak jarang para relawan pengajar yang matanya berkaca-kaca karena terharu melihat semangat anak-anak didik. Bahkan, mereka ingin meluangkan waktunya lebih lama lagi agar bisa bermanfaat untuk negeri ini.
“Para relawan tidak dibayar, justru mereka harus mengeluarkan uang sendiri, begitu juga para pantia yang terdiri dari anak-anak muda,” tambahnya. Ulfa berharap kelak, kegiatan Kelas Inspirasi bisa terselenggara lagi dan bisa bermanfaat untuk Bumi Wali. [hud]

Tags: