Rela Saling Injak untuk Dapatkan Beras

Warga sekitar Klenteng Kwan Sing Bio Tuban saat berebut sembako dan tumpeng, Selasa (19/8).

Warga sekitar Klenteng Kwan Sing Bio Tuban saat berebut sembako dan tumpeng, Selasa (19/8).

Tuban, Bhirawa
Ratusan warga miskin yang tinggal di sekitar Klenteng Kwan Sing Bio rela berdesakan untuk mendapatkan beras gratis  yang dibagikan umat Tri Dharma dalam rangka sedekah bumi yang dilaksanakan, Selasa  (19/8).
Banyaknya warga yang tidak sabar mendapatkan antrian paling depan membuat mereka saling berdesakan dengan warga lainnya. Meski dijaga petugas kepolisian, ?warga tidak mau mengantri dengan tertib. Tidak sedikit anak-anak yang menangis karena terjepit, sementara orangtua, terutama yang sudah berusia lanjut, terjatuh karena terdorong warga lain dari belakang.
Beruntung petugas dibamtu oleh pihak keamanan klenteng langsung mengevakuasi warga yang jatuh, sebelum terinjak-injak oleh warga lainnya. Semantara, anak-anak yang terjepit dan terpisah dari orangtua mereka, juga langsung dipisahkan dari kerumunan warga yang berdesakan ingin mendapatkan beras gratis.?
Gunawan Putra Wirawan, Ketua Klenteng Kwan Sing Bio Tuban usai kegiatan mengatakan, ada 2.000 bungkus beras dengan berat tiap bungkusnya 1 kilogram, yang dibagikan kepada warga tak mampu. Pembagian beras tersebut merupakan bagian dari upacara sembahyangan untuk menghormati leluhur yang sudah meninggal, setelah sebelumnya ritual rebutan bunceng di halaman klenteng.
“Usai rebutan bunceng, kami memang selalu membagikan beras kepada warga, kali ini kami membagikan 2 ton beras yang kami bagi menjadi 2.000 bungkus,” kata Gunawan.
Ketua TITD Kwan Sing Bio ini juga menjelaskan terkait warga yang tidak tertib dan saling dorong hingga beberapa orang sempat terjatuh,  ia mengaku sudah berkoordinasi dengan petugas keamanan maupun kepolisian, namun banyaknya warga yang mengantri dan tidak mau tertib membuat panitia kuwalahan hingga beberapa warga terpaksa terjatuh. “Keamanan kami sudah menyiapkan, memang ini upacara rebutan. Sayangnya warga yang berebut tidak memperhatikan lainya sehingga ada yang terjatuh tadi,” kata Gunawan.
Gunawan juga berharap, kegiatan ini membawa kebaikan bagi semua, termasuk membina kerukunan antar umat beragama, sebab yang ikut rebutan bunceng bukan hanya umat Tri Dharma, namun juga warga lain sekitar klenteng yang memiliki kepercayaan berbeda.
“Ini juga sekaligus meningkatkan kerukunan, jadi untuk rebutan dan pembagian beras ini tidak terbatas bagi umat Tri Dharma saja,  namun untuk semua masyarakat,” terang Gunawan.
Di tempat terpisah, Karsimah (60) salah satu warga yang ikut antri beras mengaku rela mengantri dan berdesakan untuk mendapatkan beras. Dia juga  mengaku berterimakasih pada pihak klenteng atas pemberian ini. “Dapat enam kilo, syukur nanti bisa dibuat keperluan makan,” kata nenek itu dengan nafas tersengal usai berebut dengan warga lain. [hud]

Tags: