Relokasi PKL Merupakan Iktikad Pemkab Bondowoso Tingkatkan Taraf Ekonomi

Wakil Bupati Bondowoso H Irwan Bachtiar Rahmat, saat menghadiri rapat internal, dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) serta sejumlah pihak terkait lainnya.(Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Alun-alun wisata kuliner Jembatan Ki Ronggo bukan hanya sekedar proses memindahkan saja. Namun, relokasi tersebut merupakan iktikad Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam meningkatkan taraf ekonomi PKL maupun warga sekitar.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati, H Irwan Bachtiar Rahmat, usai menghadiri rapat internal, dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) serta sejumlah pihak terkait lainnya, Senin (20/1).
“Bukan hanya sekedar memindahkan. Kalau hanya memindahkan sangat mudah. Tapi bagaimana ke depan menambah ekonomi baik PKL sendiri maupun kepada warga sekitar. Pemindahan tetap sesuai skedul. Direncanakan Maret sudah pembangunan, sudah running. Sehingga maksimal, Februari minggu kedua, harus sudah pindah,” terang Wabup.
Menurut Wabup, rapat kali ini tidak hanya membahas pemindahan PKL saja. Tapi terpenting kata dia, bagaimana setelah dipindah ada peningkatan secara ekonomi.
“Baik untuk PKL itu sendiri, maupun untuk masyarakat sekitar. Sengaja diundang, bukan hanya kepindahan, tapi juga dari Dinas Pariwisata,” katanya.
Dimana, lanjut Wabup, nanti tempat wisata kuliner tersebut, juga akan dibangun sebagai tempat wisata.
“Sehingga juga dibicarakan bagaimana anggaran ke depannya. Supaya tempat PKL yang menjadi rujukan kepindahan ini, juga menjadi tempat wisata,” jelasnya.
Menurutnya, jika hanya memindahkan PKL itu sangat mudah. Mengingat, peruntukan alun-alun sudah sangat jelas di dalam Perda. Namun demikian, pihaknya tetap memikirkan kenyamanan PKL. Jangan sampai setelah PKL dipindah, terus meraka dibiarkan begitu saja.
“Tapi kita punya strategi, bagaimana Jembatan Ki Ronggo jadi destinasi wisata. Sehingga butuh sentuhan ke depannya,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Harry Patriantono belum bisa dimintai keterangan seperti apa pengembangan wisata kuliner Jembatan Ki Ronggo ke depan.
“Nanti saya siapkan keterangan khusus. Saya baru datang,” paparnya.
Ditempat yang berbeda, Komisi II DPRD Bondowoso mendorong Pemkab Bondowoso agar segera melaksanakan relokasi terhadap PKL Alun-alun itu. Namun, apabila sarana dan prasarana yang sudah disiapkan dirasa sudah mencukupi. Sebab, jika tidak ada relokasi dan terus ditunda-tunda, maka persoalan-persoalan lain akan muncul.
“Kalau pemerintah sudah mempunyai sarana untuk mencukupi. Maka segera dilaksanakan relokasi. Ada pun yang menjadi kekurangan-kekurangan, mari sambil berjalan kita benahi secara bertahap,” ujar Abd Majid, salah satu anggota Komisi II DPRD Bondowoso.
Majid sapaan akrabnya, mengaku juga telah menyampaikan dorongan tersebut saat melaksanakan Rapat Kerja (Raker) waktu lalj bersama Diskoperindag agar segera PKL dilakukan relokasi.
Namun, terkait dengan adanya penolakan dari PKL, dia menilai bahwa, hal tersebut sebagai hal yang wajar. Sebab, sebagai bentuk aspirasi apapun harus ditampung dan tidak boleh dikesampingkan begitu saja. Sehingga hal tersebut menjadi pertimbangan pemerintah kedepan agar lebih berhati-hati dalam menyusun sebuah perencanaan.
“Kalau tidak secepatnya tidak dilakukan relokasi, kapan kita akan menemukan sebuah solusi,” pungkasnya.[san]

Tags: