Remaja dan Gairah Bermedsos

Oleh :
Khoirun Nisak
Pemerhati Pendidikan Dan Masalah Sosial

Penggunaan dan pemanfaatan media sosial (medsos) tidak dapat dihindari lagi. Dari usia anak-anak, remaja hingga orang dewasa seakan tak mampu lepas dari pengaruh candu gadged dan aktivitas keseharian berbasis medsos
Perkembangan tehnologi yang tak mampu terbendung, mengharuskan masyarakat untuk ikut andil menjelajah dalam wilayah online itu untuk pemanfaatan media sosial. Baik untuk urusan profesi maupun pergaulan sosial lainnya. Lalu, sejauh mana kebermanfaatan media sosial ini?
Mengingat kaum remaja juga telah merambah ke wilayah online dalam pergaulan dan komunikasinya. Hal inilah yang seringkali menjadi kecemasan para orang tua. Karena menjadi semacam candu.
Kecanduan terhadap internet (internet addiction) didefinisikan sebagai perilaku kompulsif terhadap segala hal bersifat online. Salah satunya game online, yang mengganggu kehidupan normal dan menyebabkan stres pada keluarga, teman, dan lingkungan sekitar (kompas.com, 7/12).
Perubahan sosial pun ikut terpengaruh di dalamnya. Jamak kita saksikan belakangan medsos justru berfungsi sebagai sarana menciptakan konflik eksternal antar generasi muda, dengan saling memaki dan saling menuduh. Tak jarang pula fitnah disebarkan demi tujuan tertentu melalui medsos ini.
Menurut hasil survey, dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari media sosial tersebut di antaranya : tidak peduli dengan sekitar, kurang disiplin dengan lingkungan, boros, mengganggu kesehatan, malas belajar, dan munculnya tindak kejahatan (koran SINDO, 29/12)
Namun, dari sekian dampak negatif itu masih bisa ditemukan berbagai dampak positifnya bagi keidupan manusia. Di antaranya adalah kemudahan untuk menemukan informasi penting secara lebih cepat dan terjangkau.
Lebih dari itu, medsos sebagai sarana mendekatkan keluarga yang letaknya berjauhan sama sekali, sehingga memudahkan komunikasi yang sifatnya penting dan mendesak. Coba ingat bagaimana di jaman dahulu untuk memberi kabar berita kematian saja salah satu harus berangkat dulu menuju lokasi yang cukup jauh untuk menjangkau saudara lainnya. Dengan adanya medsos, berita ini bisa disampaikan dalam hitungan menit.
Dalam pembelajaran, medsos juga dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran bagi seorang guru guna menjadikan kelas lebih kondusif dan menciptakan pembelajaran lebih bermakna.
Salah satu contohnya, WA dapat dipergunakan sebagai media pembimbingan secara online. Diskusi di luar pembelajaran pun lebih mudah dilakukan tanpa terbatas ruang dan waktu. Dalam hal ini penulis juga merasakan manfaat yang cukup besar.
Bahkan, beberapa kepala daerah telah menggunakan medsos untuk mempermudah pelayanan publik semacam pengurusan KTP melalui WA dan mempromosikan daerahnya masing-masing.
Berdasarkan beberapa fakta tersebut, terlalu gegabah untuk menjustifikasi bahwa pemanfaatan medsos hanyalah berdampak negatif bagi masyarakat penggunanya. Nyatanya, sejumlah keuntungannya juga sering kita rasakan bersama.
Masih banyak manfaat yang sebenarnya dapat digali dari penggunaan medsos secara sehat. Namun, dampak negatif yang seringkali menyerang pada kaum remaja juga tidak dapat dibiarkan begitu saja.
Untuk menanggulangi dampak negatif tersebut, perlu menjadi perhatian khusus dikalangan keluarga khususnya orang tua. Kekompakan orang tua dalam menjaga putra putrinya dari dampak negatif penggunaan medsos, amatlah diperlukan. Jangan sampai, ketidakpedulian ayah atau ibu justru menjadi masalah utama dalam usaha menangkal dampak negatif medsos.
Komunikasi antar anggota keluarga merupakan salah satu fondasi bagi perlindungan seorang anak agar tidak mudah terkena pengaruh-pengaruh yang bersifat negatif.
Tanamkan kasih sayang dan berilah perhatian yang cukup, sehingga anak tidak merasa perlu melarikan kebosanannya pada penggunaan medsos dengan tujuan yang tidak sehat.
Penanaman pendidikan karakter dalam keluarga juga menjadi unsur yang paling fundamental. Menurut Amirullah, (2015:132) untuk mendidik karakter remaja dapat dilakukan dengan menghargai dan menghormati anak, membuat anak merasa disayang, memberikan anak rasa aman dan nyaman berada di rumah, meluangkan waktu khusus, dan mengenali teman-teman anak kita.
Lebih jauh lagi, orang tua juga harus update dan bersahabat dengan medsos. Hal ini diperlukan guna melakukan pengawasan kepada anak-anak kita di jejaring sosial. Dan memantau secara langsung aktivitas pertemanan anaknya.
Apabila dirasakan ada sesuatu yang menjurus kepada hal yang negatif, maka orang tua dapat mengomunikasikan ke anak dengan cara yang bijaksana dan tidak menghakimi. Menasehati dengan bahasa tutur yang halus akan membuat anak merasa lebih nyaman dan diperhatikan.
Hal yang tak kalah penting ialah menjaga kode etik dalam bermedsos. Hindarilah berkata-kata yang berbau ancaman, mengandung SARA, menyebar fitnah maupun pornografi yang dapat menciptakan konflik di antara sesama pengguna medsos. Tentunya, penggunaan medsos dengan sehat dan bijak akan lebih banyak membawa manfaat bagi penikmatnya.

                                                                                                             ———- *** ———–

Rate this article!
Tags: