Renang Jatim Incar 9 Emas PN Jabar

Sembilan perenang Jatim saat ini berlatih di Pandaan-Pasuruan, sedangkan lainnya berlatih di luar negeri. [ist]

Sembilan perenang Jatim saat ini berlatih di Pandaan-Pasuruan, sedangkan lainnya berlatih di luar negeri. [ist]

Surabaya, Bhirawa
Kegagalan meraih emas di PON XVIII Riau 2012, menjadi pelajaran berharga bagi perenang Jatim. Kini atlet, pelatih maupun pengurus PRSI lebih solid dan optimistis bisa merealisasikan target sembilan medali emas PON Jabar XIX dari KONI Jatim.
Saat ini perenang Jatim berlatih ditempat yang berbeda, sembilan atlet melakukan sentralisasi di Pandaan-Pasuruan. Enam atlet berlatih di Australia, dua perenang di Belanda dan satu atlet latihan di Hungaria.
Meski berlatih di tempat yang berbeda, namun tim pelatih renang PON Jatim terus memantau perkembangan para atlet. “Setiap hari mereka yang berlatih di luar negeri harus melaporkan catatan waktu. Mereka juga menjalankan semua program latihan dari pelatih,” kata Asisten Manajer Jatim, Khoirul Umam saat ditemui di Kolam Renang Saigon Pandaan, Senin (5/10).
Ia juga optimistis bisa merealisasikan target 9 emas PON dari KONI Jatim, bahkan ia berani memprediksi bisa merebut 12 emas. “Kita memiliki atlet nasional dan atlet muda yang sangat bagus, kemudian dari hasil latihan catatan waktu para atlet semakin bagus,” katanya.
Di PON Jabar nanti, Jatim akan diperkuat sejumlah atlet nasional, seperti M. Hamgari, Indra Gunawan, Reza Kania Dewi, Patricia Josita Hapsari, dan Glen Victor. Mereka dipadukan dengan talenta muda seperti Goldilanov Nadya Gantani, Nurul Fajar Fitriyanti, Nurita Monica Sari, Archia Febra Novera. Ghazi Asraf, Aaron San Wibowo, Wilson Brianto, Adinda Larasati dan Krisna Bayu.
Jatim membidik emas pada nomor 50 meter gaya dada, 50 meter gaya kupu-kupu, 400 meter gaya ganti, 400 meter gaya bebas, 100 meter gaya dada dan nomor estafet. “Indra Gunawan bahkan yakin bisa meraih tiga emas. Kalau Indra dapat tiga emas, kita bisa 12 emas. Selain 50 m gaya dada, Indra juga turn di 100 m dan 200 m gaya dada,” terang Umam.
Umam mengklaim bahwa atlet-atlet Jatim telah menunjukkan perkembangan yang bagus. Misalnya Nurul Fajar yang berlatih di Belanda. Catatan waktu gadis asal Gresik ini sudah di atas rata-rata nasional. Bahkan sejumlah atlet yang turun pada turnamen di Sidoarjo kemarin juga berhasil memecahkan best time-nya.
Seperti diketahui, pada PON Raiu 2012, renang gagal menyumbangkan medali emas, padahal cabor ini adalah salah satu lumbang emas bagi Kontingen PON Jatim. “Kita belajar banyak dari kegagalan PON Riau dan saya berharap anak-anak bisa merebut prestas lebih baik lagi,” katanya.
Ditemui ditempat yang sama,  perenang putri Goldilanov Nadya Gantani mengaku sudah tidak sabar untuk turun di PON. Ia merasa kemampuannya jauh lebih baik dibandingkan di PON Riau. “Saat berlomba di PON Riau saya diperingkat ke lima dengan catatan waktu 2 menit 47 detik, tapi syukurlah sekarang bisa lebih baik. Saya optimistis bisa menyumbang medali,” kata spesialis gaya dada 200 m itu.
Atlet asal Malang itu mengakui untuk bisa merebut emas di PON Jabar sangat berat, karena pesaingannya juga memiliki catatan waktu yang hampir sama. “Rival terberat saya Margaret dari Jateng, tapi saya akan berupaya untuk meraih emas,” kata mahasiswa semester lima Universitas Brawijaya Malang itu. [wwn]

Rate this article!
Tags: