Rencana Floodway Solusi Mengatasi Banjir di Kabupaten Sampang

Sungai Kali Kamoning Sampang Kota

Sampang,Bhirawa-
Floodway atau saluran pembuangan banjir diharapkan menjadi solusi utama banjir kota Sampang yang terjadi setiap tahun . Rencana yang dimulai tahun 20916 tersebut saat ini telah mencapai tahap pembebasan lahan.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sampang, Indah Sri Wahyuni mengatakan, bahwa rencana pembangunan Floodway sudah direncanakan sejak tahun 2016 silam oleh Pemerintah Provinsi Jawa timur.

“Tahun 2016 itu pelaksanaannya sudah mulai berjalan, seperti study kelayakannya dan lainnya sampai 2017 dan actionnya seperti pembebasan lahan di mulai 2018,” Ujarnya, Selasa (30/3).

Pihaknya juga menambahkan, bahwa pembangunan Floodway merupakan solusi yang tepat mengatasi banjir di Kabupaten Sampang.

Menurutnya, mengingat Sungai kali Kemuning tidak mampu menampung debit air 423 m3 per detik, sehingga dengan adanya solusi tersebut bisa lebih efektif mengatasi banjir.

“Menurut yang dipelajari atau analisa sebelumnya, solusi ini sangat efektif karena debit air Sungai Kemuning dapat dikurangi hingga 40 persen,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya mengatakan, Lokasi pembangunan Floodway nantinya akan dibangun membentang sepanjang 7 KM, yang melintas 2 Desa dan 2 Kelurahan di Kabupaten Sampang.

“Sodetan ini mulai dari Desa Tanggumong dan muaranya berada di Desa Aeng Sareh,” terangnya.

“Untuk pembangunan floodway lebar totalnya 70 meter terbagi lebar sungai 40 meter dan jalan inspeksinya 30 meter, samping kanan 15, samping kiri 15 meter,” pungkasnya.

Floodway ini lanjut Indah merupakan salah satu solusi utama penanganan banjir Sampang akibat meluapnya sungai Kemuning setelah beberapa solusi dilakukan belum mencapai upaya maksimal.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah setempat untuk melakukan normalisasi sungai kali kemuning yang kerap meluap lantaran tidak mampu menampung debit air yang tinggi.

Normalisasi itu, diantaranya pengerukan, Pemasangan tebing sungai, dan Pemasangan instalasi Pompa banjir sebanyak 3 buah yang di tempatkan tiga lokasi daerah rawan banjir.

Namun kendati berbagai upaya normalisasi sungai telah dilakukan, tetap saja banjir masih sering menggenangi daerah pemukiman warga. [lis]

Tags: