Rencana Mutasi Resahkan Pegawai Pemkab Gresik

mutasi (1)Gresik, Bhirawa
Keresahan tampaknya sudah semakin mengkuatirkan di lingkungan PNS (Pegawai Negeri Sipil) dijajaran  Pemkab Gresik. Karena, rencana mutasi secara besar-besaran yang bakal dilakukan Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, sampai saat ini belum juga dilakukan.
Akibatnya, sebagaian PNS di lingkungan Pemkab Gresik semakin resah bahkan banyak pegawai bekerja secara asal-asalan.  Mereka seolah sudah capek menanti mutasi itu. Meski bulan berganti minggu dan  minggu berganti hari, mutasi tetap saja tak kunjung datang.  Sebagian pegawai malah  menuding situsi itu sengaja diciptakan Bupati Sambari.
“Memang sengaja dibuat tarik ulur biar pegawai yang mendapat job strategis tambah  galau,” ujar salah seorang pejabat eselon III enggan disebut namanya, Selasa (11/10).
Seperti diketahui, rencana mutasi besar-besaran itu memang sangat ditunggu, terlebih bagi pegawai yang kinerja di internal SKPD  (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang dipimpinnya, tidak begitu harmonis. Mereka berharap Bupati Sambari secepatnya segera menggelar mutasi. Kalau terus diundur-undur,  akan membuat kinerja semakin loyo.
Bahkan, ada juga pimpinan SKPD berharap bupati segera menggelar mutasi  agar  ia cepat  bisa pindah. Karena selama ini merasa tidak cocok dengan partner kerjanya, yaitu sekretarisnya. “Masak seorang sekretaris berani melakukan perlawanan terhadap pimpinan. Kadang nggak mau tandatangan,” ujar salah seorang stafnya di SKPD itu.
Tidak hanya itu. Hubungan antara sekretaris dengan pimpinan SKPD pada dinas, ditemui juga  banyak yang kurang harmonis.  Ada  juga karena merasa tidak suka dengan pimpinan SKPD nya,  salah seorang sekretaris selalu menyudutkan atasannya.  Kursinya kerap kali ditinggalkan dan memilih ngerumpi bersama para staf yang kebanyakan  perempuan. Sementara, pimpinan SKPD itu sendiri tidak tahu jika sekretarisnya bermuka dua.
Menanggapi hal seperti itu, Kabag Humas Pemkab Gresik, Suyono menjelaskan, mutasi selalu ada. Namun, kapan dilakukan menurutnya tergantung bupati karena yang punya kewenangan.
Untuk itu, Suyono minta kepada pegawai sebaiknya  fokus terhadap kinerjanya. Jangan sampai karena kabar mutasi itu membuat kinerjanya melemah.
Menurutnya, mutasi tidak perlu dipikir sehingga kerja bisa tenang. Sebab, menunggu sesuatu yang belum  pasti, akan menyita pikiran. “Oleh sebab itu, lebih baik focus terhadap kerja. Kalau nanti sudah waktunya, pasti akan terjadi. [eri]

Tags: