Rencana Pelimpahan SMA/SMK ke Provinsi Masih Dalam Proses

Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf saat ditemui Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR di Pendopo Wahya wibawa graha sebelum menghadiri kegiatan di PP Nurul Huda, Desa Pondokjoyo, Kec. Semboro Kab.Jember Selasa (12/4).

Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf saat ditemui Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR di Pendopo Wahya wibawa graha sebelum menghadiri kegiatan di PP Nurul Huda, Desa Pondokjoyo, Kec. Semboro Kab.Jember Selasa (12/4).

Kab.Jember, Bhirawa
Rencana pelimpahan  SMA/SMK dari Daerah  ke Provinsi, yang diamanatkan dalam Undang-Undang baru, masih dalam proses.  Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf sebelum menghadiri acara di PP Nurul Huda, Desa Pondokjoyo, Kecamatan Semboro Kabupaten Jember, Selasa (12/4).
“Sebenarnya tidak usah dilimpahkan ke provinsi tidak apa-apa. Lebih bagus jalan seperti sekarang ini (ditangani daerah), tapi gimana lagi lha wong  undang-undangnya mintanya  ke provinsi,” ujar Syaifullah Yusuf yang lebih akrab dipanggil Gus Ipul.
Namun persoalan yang dihadapi sekarang, tandas Gus Ipul, hampir semua daerah  pertanyaannya sama. Apakah pelimpahan SMA/SMK dari daerah  ke Provinsi akan lebih baik atau tidak. “Ini yang menjadi tantangan, apakah setelah SMA/SMK dilimpahkan ke provinsi akan semakin baik atau tidak. Ini pertanyaan wajar saya kira. Dulu, sebelum  diserahkan pusat ke daerah, pertanyaannya kira-kira sanggup apa ndak ya, kenyataanya sanggup dan berjalan sampai sekarang,” ungkap mantan ketua GP Anshor ini mencontohkan.
Oleh karena itu, Selama rencana pelimpahan ke Provinsi dalam  proses, Pemprov sudah melakukan langkah-langkah. Diantaranya pendataan aset dan lain sebaginya.”Nah kalau soal kualitas, seharunya kita harus lebih baik. Jadi kalau seandainya dialihkan, harus lebih baik dari sekarang,” tegasnya.
Saat disinggung dengan program sekolah gratis, Gus Ipul berpendapat, selama dalam proses, masih bisa dilakukan kerjasama antara pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi. “Misalnya daerah menyediakan dana yang disinergikan dengan dana pusat dan provinsi. Kalau bisa, bukan hanya sekolah negeri saja yang gratis, tapi swastapun gratis. Oleh kerena itu, dibutuhkan kerja bareng (daerah, provinsi dan pusat),” ujarnya pula.
Gus Ipul justru berpendapat, dengan adanya pelimpahan ini, akan meringankan tugas Kab/Kota.”Daerah akan lebih fokus menangani pendidikan tingkat SD dan SMP.  Dengan fokus di dua lembaga itu, justru akan lebih meningkatkan kwalitas, apalagi sekarang memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi Asian),” ungkap Cak Ipul kemarin.
Oleh karena itu, Gus Ipul berharap daerah lebih fokus lagi dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkwalitas. “Sudah bukan jamannya lagi, sekolah berbenah saat dilakukan visitasi. Saat ada kunjungan dan pemeriksaan, sekolah masih bingung benahi laboraturium, sekolah bingung mencari gedung untuk laboraturian, sekolah masih bingung pinjam peralatan komputer, setelah kunjungan selesai, mereka sibuk mengembalikan. Jangan seperti itu, kasihan siswanya,” tambahnya singkat. [efi]

Tags: