Rencana Pemkot Malang Atasi Genangan di Tengah Kota

Bozem Blimbing yang akan lebih dioptimalkan lagi sebagai upaya menangani banjir di Kota Malang. [M Taufik]

Bangun Bozem, Tak Sekadar Tampung Air tapi juga Pemberdayaan Ekonomi
Kota Malang, Bhirawa
Pemerintah Kota Malang terus memutar otak agar wilayahnya tak tergenang air saat hujan. Salah satu upaya yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP), adalah membangun danau buatan (bozem) sebagai usaha menekan genangan dan banjir, seperti di wilayah RW IX, Kelurahan Blimbing.
Jika dilihat secara goegrafis, sungai yang melintasi Kota Malang sangat dalam. Logikanya tidak mungkin terjadi genangan atau banjir. Namun demikian, sejumlah titik di Kota Malang selalu tergenang air saat hujan turun, apalagi jika curah hujan tersebut sangat deras.
Segala cara dilakukan Pemkot Malang, untuk menekan terjadinya banjir tersebut. Karena penanganan banjir menjadi salah satu prioritas program kerja Wali Kota Malang Drs H Sutiaji dan Wakil Wali Kota Malang Ir H Sofyan Edi Jarwoko, yang tahun 2023 mendatang merupakan akhir jabatan kedua pemimpin Kota Malang itu.
Bozem dinilai sebagai salah satu solusi terhadap genangan air yang acap terjadi pada saat turun hujan deras di kawasan Jalan Borobudur dan sekitar persimpangan Blimbing, Kota Malang.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang Ir Diah Ayu Kusumadewi, MT menyampaikan, komunikasi antara pihaknya dengan kelurahan dan masyarakat setempat telah dilakukan. Sehingga dia berharap proses konstruksi infrastruktur sebagai bagian pengurangan risiko bencana hidrometeorologi tersebut dapat segera dimulai dan berjalan lancar. Diah mengaku sudah melakukan komunikasi dengan masyarakat.
“Desain pengembangan bozem ini juga mengakomodir sejumlah aspirasi. Jadi nantinya tidak hanya untuk menampung air saja, tapi juga bisa untuk refreshing warga dan pemberdayaan ekonomi. Tumpang sari lah istilahnya,” tutur Diah tukasnya.
Pihaknya menambahkan, kolam eksisting yang saat ini terlihat akan ditambah kedalamannya sehingga kapasitas daya tampung bisa dua kali lipat. Bozem Blimbing direncanakan memiliki dimensi lebar lebih kurang 30,5 meter dengan panjang 39 meter dan kedalaman kolam sekitar 3 meter.
Upaya membangun bozem Blimbing dan di sejumlah lokasi kota lainnya juga bagian dari meningkatkan cadangan air tanah. Hal ini belajar dari pola yang juga sempat dilakukan pada zaman tata ruang Kota Malang era kolonial dahulu.
Upaya penanganan banjir mendapat sambutan dari masyarat, Ketua RW IX Kelurahan Blimbing Budi, disaat peninjauan mengapresiasi langkah Pemkot Malang. “Insha Allah warga mendukung karena memang ini sesuai dengan keinginan warga di sini,” ujar Budi.
Selain fungsi utama sebagai tampungan air, bozem Belimbing juga akan ada fitur seperti jogging track dan taman yang akan ditata kembali sesuai harapan warga, serta kolam yang nantinya dapat pula dikembangkan sebagai area budidaya perikanan kota. [M Taufik]

Tags: