Rencana Penutupan Pabrik Gula Undang Perhatian Serius DPD RI

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI melihat permasalahan akan rencana penutupan pabrik gula mengundang perhatian yang cukup serius,  karena bakal menimbulkan dampak sosial yang cukup besar di masyarakat. Untuk itu, mereka berencana untuk memanggil Gubernur Jatim Dr H Soekarwo, DPRD Jatim serta PTPN X, XI dan XII ke Jakarta.
“Data di kami ada sekitar 550 ribu pekerja disektor gula yang akan terdampak dengan wacana penutupan pabrik gula ini, makanya akan kita panggil mereka (gubernur, DPRD jatimJ dan PTPN) untuk kita ajak bicara bersama kementrian terkait,”  kata anggota DPD RI Dapil Jatim, Ahmad Nawardi, yang juga ketua HKTI Jatim, seusai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama PT PN X dan XI, di Surabaya, Kamis, (16/3)
Ia menjelaskan, dampak ampak sosial  yang akan dialami, di antaranya adalah pengangguran. “Para petani, sopir hingga pekerja pabrik yang hidup di sektor pergulaan harus dicarikan solusi jika wacana penutupan pabrik gula ini dilakukan,” tandasnya.
Berdasarkan data yang dimilikinya, dalam satu pabrik saja, ada sekitar 50 – 90 ribu pekerja yang terkait, jika ada 9 pabrik yang ditutup maka akan membuka kemiskinan baru di Jatim. Dampak sosial ini yang menjadi perhatian penuh DPD RI untuk mencarikan solusi bersama pemerintah daerah.
Ketua HKTI Jatim juga sependapat dengan Gubernur Jatim untuk tidak melakukan penutupan terhadap 9 pabrik gula. Sebagaimana diketahui, 9 PG itu adalah, tiga PG di wilayah PTPN X, yakni Watoetoelis, Toelangan, dan Meritjaan dan enam PG di wilayah PTPN XI, yaitu Poerwodadie, Redjosarie, Kanigoro, Wringinanom, Olean, dan Pandjie.
Alasan penutupan ini, di antaranya  efisiensi PG yang akan ditutup itu sudah rendah dan kualitas produknya juga tidak bisa mengikuti kualitas internasional.
“Saya dengar dari HKTI daerah, baru wacana penutupan saja, petani sudah tidak menanam tebu, mereka beralih ke tanaman lain. Dampaknya suplai tebu berkurang. Jadi ini juga harus dipikirkan PTPN,” tegasnya.
Sementara, Comersial Direktor PTPN X M Hanugroho mengatakan, wacana penutupan tidak bisa dilakukan serta merta, sebab PTPN sendiri sudah berhitung dengan melakukan penutupan mereka juga mengalami kerugian.
Untuk penutupan PG tersebut, Hanugroho mengestimasi PTPN mengalami kerugian Rp. 137 miliar investasi. Meski disisi lain jika PG tetap dioperasi juga tidak efisien. Untuk itu PTPN  menyanggupi  hadir di Jakarta dalam RDP yang bakal dilakukan DPD RI mendatang untuk membahas wacana penutupan tersebut. [rac]

Tags: