Rendahnya Minat Baca, Pemkab Canangkan Gerakan Literasi

Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin menyampaikan sambutannya di acara Gerakan Literasi Daerah di Pendopo Bupati setempat. [ihsan kholil]

Bondowoso, Bhirawa
Rendahnya minat baca masyarakat di Kabupaten Bondowoso, mendorong pemerintah kabupaten setempat melalui Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan mencanangkan Gerakan Literasi Daerah (Gelida).
Pemerintah Daerah (Pemda) Bondowoso melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bondowoso menyelenggarakan kegiatan Pencanangan Gerakan Literasi Daerah Kabupaten Bondowoso di Pendopo Bupati, Kamis pekan lalu.
Pada kegiatan ini, Bank Jatim Cabang Bondowoso memberikan 450 buku secara simbolis pada pemerintah daerah. Dan langsung diberikan kepada bunda Literasi Daerah dan Kecamatan yang baru dikukuhkan.
Bupati Bondowoso, Drs KH Salwa Arifin memaparkan, dalam ajaran Islam, Alquran mengawali dengan ajarannya dengan perintah untuk membaca. Menurutnya, membaca dapat membuka jendela dunia.
Karena kata Bupati yang juga seorang Kiai di salah satu Ponpes di Bondowoso ini, dengan membaca tidak hanya dapat meningkatkan kecerdasan intelektual, akan tetapi juga meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual.
“Juga meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual, agar kita menjadi pribadi seutuhnya terutama dalam menghadapi tantangan di era globalisasi dan keterbukaan,” katanya.
Bupati Salwa mengungkapkan, berdasarkan survei yang dilakukan oleh UNESCO, minat dan baca di Bondowoso masih terbilang relatif rendah. ”Minat dan budaya baca kita masih relatif rendah, kerena budaya membaca belum dianggap sebagai suatu kebutuhan,” paparnya.
Akan tetapi untuk hal itu, Salwa mewanti-wanti bagaimana cara untuk memperkenalkan budaya membaca kepada masyarakat. Yakni dengan penyelenggaraan perpustakaan dan ketersediaan bahan pustaka yang cukup lengkap dan berkualitas.
“Serta diperlukan inovasi baru untuk menjadi perpustakaan lebih dekat dan menarik bagi masyarakat,” sarannya.
Bupati Salwa berharap, dengan gerakan Literasi Daerah ini, agar dapat meningkatkan gemar membaca bagi masyarakat serta mampu mempercepat tercapainya visi misi Kabupaten Bondowoso. Terutama dalam meningkatkan indeks pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masyarakat Kabupaten Bondowoso.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Drs Hasto Hendarto menambahkan, Bondowoso satu – satunya kabupaten yang mencanangkan gerakan literasi hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Sedangkan daerah lainnya hanya tingkat kabupaten saja.
Menurutnya, minat baca hasil kajian Pemprov Jatim melalui Tim Independen, pergerakan minta baca naik tajam. Dari 42 persen pada tahun 2010, tercatat minat baca masyarakat melonjak menjadi 75% pada 2018.
“Dua tahun ini, mulai 2019 sampai 2020 sudah beralih dari minat baca menjadi gemar membaca. Melompat lagi literasi membaca,” katanya.
Pada tahun 2019, kegemaran membaca masyarakat Jawa Timur berada di urutan kedua setelah Yogyakarta, yakni sebesar 62,37%. Lalu pada 2020, angka itu naik menjadi 63% lebih.
“Indikatornya jelas. Frekuensi membaca dalam seminggu empat kali. Durasi membaca satu hari bisa satu am hingga dua jam,” tandasnya. [san]

Tags: