Renville : Tidak Ada Masalah Dukungan Hanura di KPU Jatim

Renville Antonio

Surabaya, Bhirawa
Tim pemenangan paslon Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak mengaku tak terganggu dengan perpecahan di Partai Hanura. Pasalnya, pengesahan di KPU Jatim telah ditetapkan bahwa persyaratan calon sudah dinyatakan sah dan memenuhi syarat.
“Sebetulnya kita sudah tak punya masalah, karena semuanya sudah disampaikan (KPU) bahwa formulir B1KWK, B2KWK dan B4KWK semuanya memenuhi syarat. Artinya Hanura secara organisasi telah memenuhi,” ujar Sekretaris Tim Pemenangan Khofifah-Emil, Renville Antonio, Senin (12/2).
Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan, semuanya tidak ada masalah. Tim pemenangan pun sudah terbentuk, yang terdiri dari anggota partai politik sebelumnya. Di mana setiap partai pengusung sudah membagi tugas siapa yang menangani Pilgub Jatim. Sebab, momen seperti ini tugas partai sangatlah banyak. Mereka harus berkonsentrasi mengurusi pemilihan daerah serta persiapan verifikasi partai politik oleh KPU. Sehingga tatanan tersebut sudah berjalan dan tertata rapi.
“Saya tidak tahu (soal internal Hanura), tapi yang pasti, Warsito (Sekretaris DPD Hanura Jatim) sudah menandatangani berkas saat pendaftaran. Seperti B1KWK, B2KWK dan B4KWK. Tidak ada gangguan, kan sudah ditandatangani oleh Pak Oso (Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, red) juga,” bebernya.
Terkait siapa Hanura yang benar, pria yang juga duduk sebagai anggota DPRD Jatim itu pun menolak mengomentarinya. Dia tidak mau terlalu dalam turut campur masalah dualisme pengurus di tubuh Partai Hanura. Menurutnya itu urusan internal partai. Pihaknya tidak bisa turut campur mengenai hal tersebut. “Urusan pencalonan sudah selesai. Secara organisasi partai pengusung dan tentu alat peraga kampanye sudah kami masukkan,” tandasnya.
Perlu diketahui, perseteruan Partai Hanura di tingkat pusat berdampak hingga di daerah. Dewan pimpinan daerah Jatim pun ikut terbelah. Ada kubu Kelana Aprilianto yang merupakan Ketua DPD Hanura Jatim versi Ketum Oesman Sapta Odang dan muncul DPD Hanura Jatim zaman now pimpinan Ki Soedjatmiko hasil Munaslub II 2008 silam.
Terbelahnya pengurus daerah Jatim itu ditengarai berdampak pada usulan revisi dukungan Partai Hanura di Pilgub Jatim. Di mana dari sebelumnya mengusung Khofifah-Emil, disebut-sebut berbelok ke Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno. Perubahan tersebut diusulkan oleh kubu Ki Soedjatmiko.
Sementara, kubu Kelana tetap menganggap bahwa munculnya DPD Hanura Jatim tandingan ini tidak sah dan menyalahi aturan. Bahkan dikabarkan, jika pihaknya akan segera mengambil langkah hukum untuk melaporkan ke Polda Jatim mengenai pencemaran nama baik. [cty]

Tags: