Reopening, 541 DTW Dikunjungi 1,9 Juta Wisatawan di Jatim

Kadisbudpar Jatim Sinarto saat akan memperlihatkan data kepariwisataan.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Sebanyak 541 daya tarik wisata yang ada di 31 Kabupaten/kota di Jatim, dari keseluruhan 969 DTW yang ada di 38 kabupaten/kota di Jatim kini sudah reopening dan dikunjungi wisatawan.

Kepala Disbudpar Jatim, Sinarto SKar MM mengatakan, dari dibukanya DTW ada 1.925.761 wisatawan (per 10 September, red berdasarkan laporan kabupaten/kota).

Begitupula dengan usaha pariwisata yang telah buka dan menerapkan protokol kesehatan, ada 869 hotel dan 2.934 restoran atau rumah makan.

Untuk daerah yang banyak dikunjungi wisatawan lebih dari 100 ribu wisatawan, seperti Banyuwangi dengan 53 DTW, Bangkalan 10 DTW, Malang dan Gresik sebanyak 37 DTW.

“Untuk jumlah wisatawan tentunya juga mengalami pergerakan. Sudah mulai ada antusias warga masyarakat untuk berwisata,” kata Sinarto.

Dikatakannya, Disbudpar Jatim akan tetap terus mendorong Kabupaten/Kota, agar lebih memperhatikan SOP protokol kesehatan Covid -19 di destinasi wisata. Hal ini menilik masih adanya destinasi wisata yang buka namun kurang memperhatikan protokol kesehatan, hal ini biasanya dijumpai wisata yang dikelola desa.

“Penguatan dan tata kelolanya pada pengelola wisata harus tetap dilakukan, seperti pelayanan kesehatan , kebersihan, jadwal kegiatan kunjungan dan jadwal atraksi. Semuanya harus diatur ulang dengan mengedepankan protokol kesehatan,” katanya.

Selain itu, setiap daerah harus memiliki tim evaluasi yang berhak melakukan penilaian terhadap tempat wisata maupun tempat usaha kepariwisataan seperti hotel dan restoran dalam memenuhi protokol kesehatan.

Jika tempat wisata dan tempat usaha kepariwisataan memenuhi protokol kesehatan, maka diberikan sertifikat. Namun, sertifikat itu bisa dicabut kembali apabila melanggar protokol kesehatan. “Tim tersebut berkeliling secara masif memperhatikan tempat wisata dan tempat usaha kepariwisatan,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, Kadisbudpar Jatim akan melangsungkan diskusi dengan kabupaten/kota untuk membahas banyak hal, diantaranya desa wisata, wisata alam, hingga masalah kesenian yang lama untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi covid-19.

“Dalam diskusi nantinya juga kami akan membahas mengenai evaluasi DTW yang sudah reopening. Melihat kepatuhan masyarakat terhadap kesehatan dan kepatuhan pengelola terhadap manajemen protokol kesehatan di wilayah destinasi wisata. Semoga covid-19 tidak pada sektor kepariwisataan,” ujarnya. [rac]

Tags: