Resmikan Masjid Raya Islamic Centre, Gubernur Khofifah: Siap Dimakmurkan dan Memakmurkan Jamaahnya

Pemprov, Bhirawa
Sepekan jelang Bulan Ramadhan 1444 H, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Masjid Raya Islamic Centre Jawa Timur yang terletak di Jl. Raya Dukuh Kupang No.122-124 Dukuhpakis, Surabaya, Sabtu (18/3) sore.

Di kesempatan ini, Gubernur Khofifah tidak hanya mengajak masyarakat turut serta untuk bersama-sama memakmurkan Masjid Raya Islamic Cetre Jawa Timur, namun juga optimis bahwa masjid ini akan mampu memberikan manfaat dan nilai tambah bagi jamaah dan masyarakat di sekitarnya.

“Biasanya pendekatan kita kan memakmurkan masjid. Tapi sekarang memakmurkan masjid dan memakmurkan jamaahnya,” tegas Gubernur Khofifah.

Memakmurkan jamaah yang dimaksud Gubernur Khofifah yaitu masjid ini akan menjadi wadah dan sarana untuk memberikan pendampingan pada jamaah dalam sektor wirausaha.

Terutama karena lokasi Masjid Raya ini sangat dekat dengan lingkungan eksekutif dan kantor-kantor lembaga strategis di Jawa Timur. Sehingga diharapkan Gubernur Khofifah masjid raya ini bisa dijadikan sebagai sarana untuk memberikan nilai tambah bagi jamaah dan masyarakat.

“Selain itu di masjid yang satu kompleks dengan Islamic Center ini juga ada kantor Baznas Jatim, yang memiliki sangat banyak program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat termasuk didalamnya Zakat Produktif,” tegasnya.

Ia mencontohkan, sekarang ini Baznas Jatim sedang getol melaksanakan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program Z-Chicken bagi driver ojek online wanita. Program ini bisa diperluas untuk memberikan kemanfaatkan bagi jamaah dan masyarakat.

Tidak hanya itu, selain dalam hal pemberdayaan ekonomi, Gubernur Khofifah juga menginginkan agar masjid ini bisa memberikan tambahan ilmu bagi jamaah.

“Jadi selain untuk beribadah dan pemberdayaan ekonomi, harapannya tempat ini bisa dijadikan wadah berbagi ilmu dari para pakar yang dimungkinkan hadir menjadi nara sumber kajian dengan topik tertentu,” sebutnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga meminta beberapa petinggi di Jawa Timur seperti Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Dirut Bank Jatim, Dirut Bank UMKM dan lainnya yang hadir pada peresmian kali ini berkenan memberikan penguatan terkait hal-hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar masjid.

“Kami meminta beliau beliau berkenan untuk memberikan penguatan bagaimana sesungguhnya masjid bukan saja dimakmurkan tapi masjid memakmurkan jamaahnya,” pintanya.

Di sisi lain, Orang nomor satu di Jatim ini menyebut masjid ini sengaja dinamai dengan masjid raya karena memang ada klasifikasi tersendiri dalam penamaan masjid. Untuk tingkat provinsi penyebutannya adalah masjid raya.

“Provinsi Jawa Timur ini secara kualifikasi ternyata memang belum memiliki masjid raya. Di islamic centre ini memang ada masjid yang ada di belakang. Tapi saya juga minta agar bangunan masjid seimbang dengan gedung Islamic Centernya,” imbuhnya.

Meski pembangunan Masjid Raya Islamic Centre ini belum 100% rampung namun secara khusus Gubernur Khofifah mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid ini terutama di bulan ramadhan. Pada dasarnya sebagai tempar ibadah masjid ini siap difungsikan. Sambil jalan kita penuhi bersama. Seperti air mancur bisa akan digarap sebelu. Maret.

“Selamat menyambut datangnya bulan ramadhan. Semoga puasanya makin khusyuk, ibadah tarawihnya semakin khusyuk. Terlebih saat ini jamaah juga bisa merapatkan shafnya. Mudah-mudahan ibadah kita dilancarkan oleh Allah,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, pembangunan masjid ini menggunakan dana APBD Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 52,7 milliar. Pembangunan masjid ini diawali dengan penentuan konsep desain pada tahun 2020, perencanaan pada tahun 2021, pembangunan fisiknya selama 7 bulan dan mulai dilaksanakan pembangunannya pada bulan September tahun 2022.

Fasad Masjid ini mengandung beberapa makna seperti bentuk fasad miring membuka ke atas sebagai perumpamaan tangan yang terbuka menengadah, memanjatkan doa. Kemudian fasad kotak-kotak )waffle) dengan nama-nama kabupaten/kota se-Jatim pada modul kotak berbagai warna yang
disusun acak sebagai representasi kebersamaan dalam keberagaman.

Sedangkan mihrab terbuka menghadap kiblat dan taman (alam) dengan satu titik fokus, mengingatkan pada kebesaran dan ke-esa-an Allah SWT. Dan fasad waffle juga berfungsi sebagai kulit kedua untuk mengurangi intensitas panas matahari yang masuk yang akan menurunkan beban pendingin buatan.

Masjid Raya Islamic Centre ini berdiri diatas lahan seluas 6.406 m2 dengan luas bangunan mencapai 5.800 m2. Masjid ini mampu menampung 3.630 jemaah. 1584 jamaah di lantai 1, 1046 jamaah di lantai 2, dan 1.000 jemaah di halaman masjid.

Kepada awak media, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa standar kelayakan masjid Raya Islamic Centee Prov Jatim ini sudah ramah disabilitas. “Dengan lantai yang dikhususkan untuk rekan-rekan disabilitas. Jadi ini sangat mudah diakses,” ucapnya

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada pemenang Lomba Dalam Rangka Tarhib Ramadhan. Diantaranya kepada Grup Patrol Bulan Purnama Sidoarjo sebagai Juara pertama berupa uang pemmbinaan Sebesar Rp 5.000.000, Grup Patrol Al Ikhlas Surabaya sebagai juara kedua berupa uang pemmbinaan Sebesar Rp 4.000.000,-, Grup SDI Al Azhar Kelapa Gading Surabaya sebagai juara ketiga berupa uang pemmbinaan Sebesar Rp 3.000.000,-

Kemudian uang pembinaan juga diberikan Gubernur Khofifah kepada pemenang lomba Video Dai Cilik yaitu Kholid Dinarul Fajri asal Kediri sebagai juara pertama, Ghaitsa Zean Syarif asal Situbondo sebagai juara kedua dan Marwa Nur Mauliya asal Surabaya sebagai juara ketiga. Masing-masing pemenang secara berurutan mendapatkan Rp 1.500.000,-, Rp 1.000.000,-, Rp 750.000.

Tak hanya itu, pada peresmian masjid ini juga dilakukan penyerahan bantuan paket sembako kepada 350 Ojek online perempuan dan kepada 400 kaum dhuafa yang dilakukan secara simbolis. Paket sembako juga diserahkan Gubernur Khofifah kepada sejumlah pedangan kaki lima dan tukang becak yang ada di sekitar Islamic Centre Jatim.

Selain itu, tradisi megengan dengan menyediakan tumpeng dari 1.000 kue apem juga dilaksanakan sebagai penanda bahwa masyarakat Jawa Timur telah siap menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1.444 H. [tam]

Tags: