Resolusi 2023: Momentum Perkuat Passion Anak

Lia Istifhama.

Oleh :
Wakil Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur

Langkah perjalanan tahun 2023 baru saja diayunkan. Inilah barangkali momentum yang baik untuk menyusun resolusi yang lebih baik dari tahun sebelumnya sebagai bentuk peningkatan kualitas diri. ‘Struggle with New Year’s resolutions’, istilah berjuang menghadapi resolusi tahun baru, menjadi motivasi yang positif jika apa yang menjadi resolusi adalah sesuatu yang dapat ditangkap oleh logika.

Istilah resolusi, sesungguhnya juga dapat dipahami melalui kalimat ‘a resolution is a statement of what you want to change’, menjadi sebuah visi diri sendiri untuk membentuk sebuah perubahan, tentu perubahan positif.

Sejalan dengan perkembangan waktu, memahami passion menjadi salah satu kata yang menyita atensi publik. Maka, resolusi untuk membangun passion, menjadi resolusi yang menarik untuk diwujudkan dalam tahun 2023.

Membangun Passion

Sebagai resolusi, passion disini adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu karena ikhlas, senang, cinta, dan bahagia. Passion adalah hal penting bagi kehidupan seseorang, tak terkecuali bagi anak bangsa. Dan seorang ibu atau kaum perempuanlah yang menjadi penentu atas terbangunnya passion anak.

Sentralnya peran seorang ibu disebabkan karakter psike (jiwa) perempuan yang oleh Sabina Nikolayevna Spielrein, salah satu psikoanalis perempuan, terbentuk dari tingginya rasa empati selama proses hubungan sosialnya dengan orang lain. Sabrina juga menjelaskan bahwa perempuan memiliki karakter aktif dan dinamis, disamping sisi empati yang menjadi identitas kuatnya. Perpaduan keistimewaan karakter perempuan inilah yang menjadi posisi perempuan tak terbantahkan sebagai: ‘garda terdepan keluarga’.

Sebagai institusi sosial terkecil, keluarga membutuhkan sentuhan kaum perempuan sebagai pondasi keutuhan keluarga, seperti yang kita ingat dari sebuah hadist, bahwa “Wanita adalah tiang negara”. Menjadi sebuah tiang atau pondasi, disebabkan perempuanlah pembentuk karakter anak, termasuk membangun passion anak.

Membangun passion anak kemudian menjadi unsur penting terwujudnya karya anak bangsa kelak. Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi untuk menguatkan passion anak yang akan sangat efektif jika dilakukan oleh kaum ibu.

Setidaknya ada lima strategi dalam penguatan passion anak:

Pertama, amati dan kenali kesukaan anak

Menguatkan passion anak tentu dimulai dari menemukan passion mereka. Cara sederhana menemukannya adalah dengan mengamati dan mengenali apa yang menjadi kesukaan anak. Kebiasaan yang dilakukan seorang anak secara terus menerus tanpa paksaan, bahkan terlihat menyenangkan baginya, secara otomatis merujuk sebagai passion mereka. Terlebih jika kebiasaan tersebut biasa dilakukan seorang anak dalam waktu lama.

Namun pertanyaan yang penting, bagaimana jika kebiasaan yang dilakukan anak ternyata kebiasaan yang kurang baik? Maka disinilah penting dilakukan dampingan agar anak menemukan passion mereka secara positif. Contoh, dengan mengajak anak pergi ke museum, kebun binatang, perpustakaan, dan tentunya, tempat ibadah secara rutin. Menyuguhkan pilihan-pilihan yang positif, akan menjadi referensi yang positif pula bagi passion anak.

Kedua, akui dan hargai keunggulan anak. Salah satu pakar pendidikan, Cigdem Kogitcibasi, menjelaskan bahwa anak memiliki nilai ekonomi, yaitu keuntungan materi yang diberikan oleh anak dalam keluarga. Nilai ini diklasifikasikan sebagai nilai ekonomi anak masa depan dan nilai ekonomi anak sekarang. Dianalisa secara positif, maka nilai ekonomi anak pun menjadi nilai positif, yaitu motivasi agar seorang anak memiliki keunggulan yang kelak menjadikannya orang dewasa dengan kehidupan ekonomi berkecukupan.

Keunggulan anak inilah, yang harus diakui dan dihargai oleh orang tua. Dengan adanya sikap mengakui dan menghargai, maka seorang anak pun memiliki kepercayaan diri dan kenyamanan bahwa apa yang menjadi keunggulannya selalu mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari orang tua.

Ke tiga, bangun cinta dengan magic words

Relasi ibu dan anak tak lepas dari ikatan cinta, dan ikatan inilah yang harus disampaikan secara terbuka oleh seorang ibu agar anak memiliki kehidupan penuh cinta dan kasih sayang. Keindahan keseharian seorang anak, tentunya semakin mendekatkan dia pada passion positif.

Salah satu bentuk sederhana untuk menampilkan kepedulian dan cinta kasih, adalah dengan menyuguhkan magic words atau kata-kata ajaib yang menunjukkan betapa cintanya seorang ibu kepada anak. Dalam hal ini, perbedaan cara pandang ataupun kesalahpahaman antara ibu dan anak yang berpotensi memancing kemarahan, seyogyanya dapat diredam dan diwujudkan dalam kalimat edukasi yang sarat dengan nilai afeksi (kasih sayang).

Ke empat, bangun jarak antara kehidupan nyata dan maya. Memberikan ruang waktu me time yang cukup untuk anak dan keluarga adalah sesuatu yang mulia tanpa perlu ditawar. Termasuk dengan menguatkan sisi sosial anak dan memberikan anak pemahaman penting arti kehidupan nyata dan maya. Dalam hal ini, anak terdorong untuk membangun jarak antara dirinya dengan sosial media, namun jangan pernah membangun jarak dengan orang tua dan keluarga.

Disebut Pierre Bourdieu sebuah istilah institution as a relative, yaitu relasi kelembagaan yang mana di antara individu mengenal simbol hubungan sebagai sister, brother, meski tidak sedarah. Potret ini kemudian diperkuat oleh pemikiran Francis Fukuyama bahwa modernitas membuat perubahan dalam ikatan sosial, yaitu pergeseran dari gemeinschaft, ikatan yang terbangun karena darah (kekerabatan), menjadi gesselschaft, yaitu ikatan yang terbangun karena kesamaan kepentingan di dalam kelompok sosial. Kedekatan anak dengan teman sebaya atau komunitas sosialnya kelak, adalah hal yang tidak bisa dinafikan. Namun, kedekatan dia dengan keluarga harus tetap terjaga secara kualitas sekalipun tidak bisa menyamai kuantitasnya dengan lingkungan sosial tidak sedarah.

Kelima, Perluas minat dan jangan persempit . Don’t let the interest become too narrow, bahwa jangan sampai orang tua mempersempit minat anak, sebaliknya, perluas dan fleksibel terhadap minat tersebut. Ajarkan indikator lain yang berhubungan dengan minat anak sehingga ada potensi perluasan minat. Contoh, jika seorang anak memiliki minat mendengarkan musik, maka ajarkan dunia visual seperti editing video. Maka, anak pun tidak lagi terkotak pada audio, melainkan meluas menjadi audio visual.

Ke enam, Ajarkan anak untuk belajar meneladani orang lain Introduce them to people who have an expertise keahlian. Kenalkan anak dengan orang dewasa yang memiliki keahlian sesuai minat anak, ataupun tokoh yang memiliki pencapaian tertentu dan layak diteladani. Berilah dorongan agar anak mempelajari biografi mereka agar anak-anak bisa mengetahui bagaimana perjuangan kehidupan seorang tokoh tersebut.

Ke tujuh, Perkuat ilmu kehidupan Passion tentu sangat penting untuk tetap memiliki dasar atas ilmu. Seperti yang dijelaskan dalam Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim oleh KH Hasyim Asy’ari, bahwa: ‘Kejarlah Ilmu ke mana pun dia pergi. Belajarlah kepada orang yang betul betul memahaminya. Sebab dalam ilmu terdapat obat penyembuh bagi hati yang buta.’

Pada akhirnya, ketujuh strategi untuk membangun passion anak sebagai resolusi orang tua di tahun 2023, adalah memiliki visi besar, yaitu bagaimana seorang anak kemudian memiliki passion untuk berkarya. Ajak anak mengambil hikmah atas apa saja yang gagal di tahun sebelumnya. Buat mereka menghargai proses yang sudah mereka tempuh, dan berilah optimisme bahwa di tahun ini mereka bisa berkarya, karena membangun karya adalah alasan mengapa hidup mereka akan selalu bermakna.

——— *** ———-

Tags: