Revitalisasi Lahan Apel, Siapkan Pupuk Organik

Penggunaan pupuk kimia berlebihan membuat lahan pertanian apel di Kota Batu butuh untuk direvitalisasi.

Kota Batu, Bhirawa
Untuk tahun ini, Pemerintah Kota Batu menggelontorkan bantuan pupuk organik senilai Rp 345 juta kepada para pemilik lahan apel. Hal ini dilakukan karena saat ini lahan apel berada dalam kondisi kritis akibat penggunaan bahan kimia berlebihan. Dan pembagian pupuk organik ini juga sebagai program revitalisasi lahan dari Dinas Pertanian Kota Batu.
Kepala Bidang Hortikultura di Dinas Pertanian Kota Batu, Yayat Supriatna menjelaskan bahwa unsur hara dalam tanah untuk pertanian apel di Kota Batu hanya 0,04 persen. Padahal seharusnya standar unsur hara untuk kesuburan tanah adalah 5 persen.
“Hal ini menunjukkan bahwa kondisi tanah untuk pertanian apel di Kota Batu dalam kondisi rusak. Untuk itu Dinas Pertanian Kota Batu tahun ini melakukan revitalisasi,”ujar Yayat, Selasa (14/5).
Untuk melaksanakan revitalisasi ini, Dinas Pertanian tahun ini menggelontorkan anggaran Rp 345 juta untuk pengadaan bantuan pupuk organik sebesar 36 ton. Jumlah itu tidak langsung diberikan kepada semua lahan apel yang ada. Namun bantuan pupuk diberikan secara bertahap untuk menyesuaikan dengan terbatasnya anggaran.
“Untuk tahun ini, bantuan pupuk senilai R 345 juta sedang dalam tahap lelang. Baru nanti pada triwulan kedua bantuan tersebut bisa mulai di berikan,” jelas Yayat.
Untuk teknisnya, lanjut Yayat, pupuk organik akan dibagi ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada di 24 Desa/ Kelurahan. Kemudian olah Gapoktan pupuk tersebut dibagi kepada Kelompok Tani untuk disalurkan kepada para petani.
Diketahui, di Kota Batu memiliki total luas lahan pertanian apel sekitar 1800-2000 hektar. Dengan setiap hektar lahan memiliki 1.200 pohon apel. Adapun setiap pohonnya membutuhkan sebanyak 60 Kg pupuk per tahun.
“Setidaknya untuk revitalisasi lahan pertanian apel memang tak bisa secara menyeluruh. Kami targetkan setiap tahun ada 1 hektar lahan apel yang direvitalisasi,” tambah Yayat.
Sementara, salah satu petani apel Kota Batu, Muhammad Didik Subiyanto membenarkan bahwa tanah untuk pertanian di Kota Batu perlu direvitalisasi. Buruknya tanah pertanian diakibatkan pemakaian pupuk kimia yang berlebihan.
“Keinginan pemerintah untuk menjadi sentra agrowisata sudah bagus. Revitalisasi tanah sangat perlu dilakukan hingga berhasil. Tak boleh sesaat saja,” harap Didik. [nas]

Tags: