Revitalisasi Pasar Oro-Oro Dowo Kota Malang Tuntas

Wali Kota Malang Muhammad Anton didampingi Kepala Dinas Pasar Wahyu Setianto saat meninjau pembangunan Pasar Tradisional Oro-Oro Dowo. Pasar ini dijadwalkan akan diresmikan pada tanggal 22 Januari mendatang.

Wali Kota Malang Muhammad Anton didampingi Kepala Dinas Pasar Wahyu Setianto saat meninjau pembangunan Pasar Tradisional Oro-Oro Dowo. Pasar ini dijadwalkan akan diresmikan pada tanggal 22 Januari mendatang.

Kota Malang, Bhirawa
Revitalisasi Pasar Oro – Oro Dowo, telah tuntas hanya  dalam waktu empat bulan saja. Pasar ini akan diresmikan oleh Walikota Malang Muhammad Anton pada tanggal 22 Januari mendatang. Muhammad Anton, disela-sela sidak pembangunan Pasar Oro-oro Dowo, Rabu (6/1) kemarin mengatakan  semua bangunan sudah selesai, tinggal beberapa bagian saja, yang sedang dikerjakan.
“Pasar Oro – Oro Dowo ini akan dapat difungsikan sebagaimana mestinya pada tanggal 22 Januari mendatang. Semua bangunan sudah kelar tinggal finishing  bagian tertentu saja,’tutur Walikota yang kerap disapa Abah Anton itu.
Menurut Abah Anton kekurangan pembangunan Pasar Oro-Oro Dowo, pada pembuatan  taman dan  kamar kecil saja. Sehingga dengan jeda waktu yang kurang dua minggu kedepan  dapat dimaksimalkan untuk menyelesaikan taman dan kamar kecil tersebut. Abah Anton menambahkan, Pasar Oro-Oro Dowo, menjadi salah satu model pembangunan pasar paling cepat, hanya dalam waktu empat bulan sudah selesai. Bangunanya sangat megah dengan total anggaran Rp 7 miliar, yang merupakan bantuan dari Kementrian Perdagangan.
“Modelnya sangat bagus, semuanya terbuka, sirkulasi udaranya sangat bagus, ini layaknya pasar tradisional yang bernuansa moderen, sehingga membuat masyarakat lebih suka ke pasar tradisional,”imbuh Abah Anton. Pihaknya optimis, jika seluruh pasar tradisional di Kota Malang ini dibangun seperti Pasar Oro-Oro Dowo, maka toko moderen tidak akan mendapat tempat di hati masyarakat, karena itu pihaknya akan berupaya seluruh pasar tradisional mendapatkan suntikan dana dari Pemerintah Pusat. Sebelum ada anggaran dari pusat, pada 2016 ini, Pemkot Malang mengalokasikan anggaran 500 juta untuk melakukan perbaikan – perbaikan sederhana di tujuh lokasi pasar tradisional. Namun ke depan Pemkot telah mengagendakan  akan membangun Pasar Bareng dengan tiga lantai yang dikonsep sebagai pusat oleh – oleh dan juga kerajinan   khas Kota Malang. Dana pembangunannya berasal dari Kementrian Perdagangan, dengan alokasi anggaran   sebesar 10 milliar.
Sementara itu Kepala Dinas Pasar Kota Malang Wahyu Setianto mengatakan,  Pasar  Pasar Oro – Oro Dowo ini merupakan, pasar tradisional percontohan, yang dikonsep tanpa Pedagang Kaki Lima (PKL). Jadi semua pedagang berada dalam pasar.
“Saat ini jumlah pedagang yang terdaftar sebanyak 180 orang dengan jumlah los 170 buah dan 80 bedak. Pedagang mendapatkan kios  tidak dikenakan biaya sepeserpun, meskipuan revitalisasi  pasar ini menggunakan biaya banyak,” ujar Wahyu. Pihaknya optimis kekurangan fasilitas seperti yang diharapkan Walikota Malang, dapat diwujudkan. Pembuatan lima kamar mandi dalam proses finishing, dan taman juga sedang dikerjakan, sehingga untuk peresmian tanggal 22 Januari pihaknya optimis semuanya pasti tuntas.
“Kami optimis sebelum diresmikan Abah Anton, semua bangunan sudah tuntas,”pungkas Wahyu Setianto. [mut]

Tags: