Revitalisasi Sarpras SMK Dialokasikan Rp60 Miliar

Sekretaris Dindik Jatim, Ramliyanto

Atasi Minim Ruang Praktik, Programkan Sekolah Pengampu
Surabaya, Bhirawa
Pemerataan kualitas SMK di Jawa Timur terus digalakkan. Salah satunya melalui revitalisasi sarana prasarana SMK lewat pembangunan sekolah pengampu. Tahuh ini, Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur mengalokasikan Rp. 60 milyar untuk program tersebut.
Sekretaris Dindik Jatim, Ramliyanto mengungkapkan program revitalisasi sarana prasarana melalui SMK pengampu merupakan komitmen Dindik Jatim untuk mengatasi permasalahan sekolah yang minim ruang praktik. Bentuk pelaksanaanya adalah dengan membangun laboratorium atau studio beserta peralatan praktik untuk dapat digunakan bersama. Hal ini dilakukan untuk penyetaraan kualitas sekolah.
“Misal sekolah X dilengkapi dengan sarana prasarana yang sejurusan dengan alat praktik minim bisa menggunakan bersama. Supaya kulitasnya relative sama. karena ini juga berlaku untuk semua jurusan,”ungkap kepada Bhirawa, Kemarin (21/1).
Dengan ketentuan, lanjut dia, SMK yang telah terakreditasi, fasilitas cukup lengkap dan tenaga pengajar atau pendamping praktik lengkap. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi SMK yang termasuk dalam BLUD (Badan Layanan Usaha Daerah) untuk menjadi pengampu. Mengingat kualitas dan SDM yang terstandart sangat mungkin untuk menjadi sekolah pengampu. “Ada 20 SMK dengan BLUD ini sangat dimungkinkan jadi SMK pengampu untuk sekolah lainnya,” ujarnya.
Sebab, sambung dia, revitalisasi pengembangan tersebut juga sebagai tempat praktik bersama oleh guru produktif SMK Negeri/swasta dalam bentuk pelaksanaan re-desain, asrama dan pengadaan alat praktik. Seperti pada jurusan teknik mesin, IT, tata boga, tata busana hingga Parwisata. “Ini beberapa jurusan massal yang akan direvitalisasi pengembangan sarprasnya. Bisa jadi SMK yang mempunyai salah satu praktik unggulan bisa dioptimalkan,” papar dia.
Rencananya, program revitalisasi sar-pras SMK melalui sekolah pengampu tersebut akan direalisasikan awal tahun 2019 ini atau pada bulan Januari ini. Beberapa sekolah di daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Banyuwangi dan Probolinggo di targetkan akan mulai menerapkan program ini.
“Tidak semua tapi beberapa daerah di Jatim. Karena ini tahap awal. Nanti akan kita kembangkan lagi cakupan sekolahnya,”urainya. Lebih lanjut, Ramli menjelaskan estimasi untuk revitasilasi pembangunan sarana prasarana SMK ini akan menggunakan perbandingan pembangunan RPS (Ruang Praktik Siswa) dan Peralatan Praktik Induk untuk mengampu kurang lebih 10 SMK diwilayahnya adalah 120 SMK pengampu. “Kita targetkan, target awal kita segitu,” kata Ramliyanto. Untuk alokasi anggaran, Ramli menuturkan jika pihaknya mengalokasikan 60 milyar untuk 120 SMK. rinciannya, masing-masing SMK pengampu akan memperoleh Rp. 500 juta untuk revitalisasi pengembangan sarana-prasarana SMK. [ina]

Tags: