Revolusi Komunikasi, Golkar Jatim Tak Ingin Terjebak Diksi Partai Tua

Golkar Jatim, Bhirawa
Partai Golkar merayakan hari jadinya yang ke 56 tahun, tepat Rabu 20 Oktober 2020 malam. Usia yang tidak lagi muda. Dengan umur segitu, sah, bila Golkar disebut sebagai partai berpengalaman.
Namun, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur M. Sarmuji justru mengaku tidak senang dengan pemakaian kata berpengalaman. “Diksi Partai Golkar partai paling tua, partai berpengalaman, partai yang sudah makan asam garam, itu diksi yang bagi saya menjebak,” ujar Sarmuji usai menggelar acara hari jadi Partai Golkar di Kantor DPD Partai Golkar Jatim.
Sarmuji yang juga anggota DPR RI itu menilai, penggunaan diksi berpengalaman malah menempatkan situasinya pada zona nyaman. Apabila sudah begitu, akan sangat susah jika ingin mengubahnya.
Untuk menghindari itu, Sarmuji meminta seluruh kader siap menghadapi tantang-tantangan baru. “Saya selalu tekankan kita jangan terjebak nostalgia masa lalu, yang kita hadapi itu fakta-fakta baru dan fakta-fakta baru itu hanya bisa dicapai dengan cara-cara baru,” tegasnya.
Di hari jadi Partai Golkar ini dirinya berharap partainya semakin dicintai rakyat. Untuk menuju ke sana tidak mudah. Partai Golkar harus paham yang telah dilakukan dan akan diperbuat untuk rakyat. Karena yang terpenting rakyat tahu bahwa Partai Golkar bekerja ikhlas.
Ia pun meminta seluruh kader Partai Golkar Jawa Timur untuk bekerja dan berkarya. Sarmuji yakin bila itu dilakukan untuk rakyat akan dihitung sebagai amal saleh.
“Itulah yang kita harapkan dr kader partai Golkar, memperbanyak karya atau memperbanyak amal sholeh di masyarakat,” tegasnya.
Tinggal sekarang, menurut dia, persoalan yang masih harus dipecahkan bersama adalah masalah komunikasi. Perlu cara-cara baru sesuai perkembangan zaman agar rakyat tahu kinerja Partai Golkar.
“Golkar sudah berbuat banyak kepada rakyat tetapi komunikasi bahwa Golkar sudah berbuat banyak untuk rakyat itulah yang barangkali harus kita perbaiki. Tadi sudah saya sampaikan kita harus mencari cara baru untuk membangun komunikasi supaya dekat dengan rakyat,” ungkapnya.
Sarmuji menjelaskan, saat ini ada dinamika baru yang harus dihadapi dengan cara cara yang baru pula. Dia mencontohkan, perkembangan teknologi informasi yang demikian dahsyat,  telah mengubah prilaku dan cara berkomunikasi kita kepada masyarakat.
Sebab itu Golkar juga harus melakukan perubahan, melakukan revolusi cara berkomunikasi agar bisa menyahuti  perubahan yang terjadi di sekelilingnya.
Tanpa itu, kata dia, apa yang dilakukan Golkar metode dan program programnya, akan tidak relevan dalam perkembangan zaman.
Dan sebuah partai manakala tidak mengikuti perkembangan zaman, pasti akan tertinggal. Ini yang harus dipikirkan dan harus kita lakukan dengan segera.
“Kalau Golkar mampu melakukan revolusi cara berkomunikasi dengan konstituen, revolusi cara menjawab aspirasi masyarakat, insyaallah Golkar makin besar,” tandas Sarmuji. [geh]

Tags: