Ribuan Guru Kabupaten Blitar Ikuti UKG

Para guru Kabupaten Blitar saat mengikuti UKG sebagai bentuk kompetensi sebagai pengajar. [Hartono/Bhirawa]

Para guru Kabupaten Blitar saat mengikuti UKG sebagai bentuk kompetensi sebagai pengajar. [Hartono/Bhirawa]

Kab.Blitar, Bhirawa.
Guru di Kabupaten Blitar sebanyak 10.671 orang mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), sukses mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) yang digelar oleh Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kementerian Pendidikan, selama delapan hari secara bergiliran.
Diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Blitar, Totok Subihandono melalui Kepala Bidang Pendidik Tenaga Kependidikan (PTK), Jumanto mengatakan pihaknya mengucapkan terima kasih kepada ribuan guru yang telah mengikuti UKG.
Menurut dia, banyaknya jumlah guru yang mengikuti UKG, membuktikan bahwa guru di Kabupaten Blitar memiliki semangat untuk meningkatkan kompetensi. “Sebagian besar mereka ikut UKG, hanya beberapa saja yang terpaksa tidak ikut UKG karena sakit,” kata Jumanto.
Lanjut Jumanto hasil UKG sebenarnya bisa langsung dilihat oleh peserta setelah selesai mengerjakan soal, sebab UKG dilaksanakan secara online. Hanya saja, peserta tidak diperlihatkan nilai UKG. Menurut dia, hasil UKG nantinya hanya untuk dijadikan acuan untuk memetakan kebutuhan atau kegiatan tahun depan, terkait apa yang dinilai masih kurang dari guru. “Jika guru masih lemah dari segi penulisan maka perlu dilakukan Bimbingan dan Teknis (Bimtek) tentang Karya Tulis Ilmiah (KTI),” ujarnya.
Menurut dia, bagi guru yang tidak bisa mengikuti UKG karena sakit, maka akan diikutkan UKG tahun depan. sebab, tidak ada UKG susulan bagi peserta yang tidak ikut. Hanya saja, pihaknya akan menggelar UKG susulan bagi peserta yang mengalami kesalahan soal. Sebab, dalam UKG kemarin, terjadi kesalahan soal dari pusat, yakni peserta mata pelajaran (Mapel) Bahasa Indonesia menerima soal Mapel Matematika. “Karena terjadi kesalahan teknis, maka peserta tersebut akan dilakukan UKG susulan,” katanya.
Pihaknya berharap agar peserta atau guru terus memperbaiki kompetensinya, sebab penilain UKG dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Jika tahun lalu, nilai minimal rata-rata hanya 4,7, tahun ini meningkat menjadi 5,5 dan tahun depan akan naik menjadi 6,5. “Dari hasil UKG, mencerminkan kompetensi dari guru itu sendiri, untuk itu kompetensi harus ditingkatkan agar mutu pendidikan lebih berkualitas,” terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya untuk pelaksanaan UKG ditempatkan di sekolah yang memiliki laboratorium Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Ada 15 lembaga atau sekolah yang digunakan sebagai tempat untuk menggelar UKG. Diantaranya, SMAN 1 Garum, SMAN 1 Kademangan, SMAN 1 Kesamben, SMAN 1Talun, SMK PGRI Wlingi, SMKN 1 Doko, SMKN 1 Kademangan, SMKN 1 Nglegok, SMKN 1 Udanawu, SMK Pemuda 1 dan 3 Kesamben, SMPN 1 Srengat, SMPN 1 Sutojayan, SMPN 1 Talun, dan SMPN 1 Wlingi. [adv,htn]

Tags: