Ribuan Nahdliyin Jember Gelar Ruwatan Nusantara

Ketua DPC PKB Lamongan H.Makkin Abbas didampingi oleh perwakilan dari DPP Billy Ariez dan seluruh anggota Fraksi PKB DPRD Kab. Lamongan memaparkan target  dan hasil yang dicapai dalam Gerakan Mengaji Nusantara.(Alimun Hakim/Bhirawa)

Ketua DPC PKB Lamongan H.Makkin Abbas didampingi oleh perwakilan dari DPP Billy Ariez dan seluruh anggota Fraksi PKB DPRD Kab. Lamongan memaparkan target dan hasil yang dicapai dalam Gerakan Mengaji Nusantara.(Alimun Hakim/Bhirawa)

(20.000 Warga Lamongan Mengaji untuk Nusantara)
Jember, Bhirawa
Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar pimpin ruwatan Nusantara dalam rangka memperingati Harlah NU ke 93 dan Harlah GP Anshor ke 82 serta Harlah Fatayat ke 66, di Alun-alun Jember, Sabtu (7/5) malam. Acara yang dihadiri oleh puluhan ribu nahdliyin ini,diawali dengan pembukaan Nusantara Mengaji dan Bersholawat yang diselenggarakan secara bersamaan di seluruh Nusantara, dan dimulai dari Jember.
“Kegiatan Harlah NU ke 93, Harlah GP Anshor ke 82 dan Harlah Fatayat ke 66 ini sebagai ruwatan nusantara. Ini merupakan salah satu dbentuk keprihatinan atas kondisi Bangsa Indonesia saat ini. Termasuk meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak yang semakin tahun semakin meningkat,” ujar Cak Imin panggilan singkat Muhaimin Iskandar, kemarin.
Oleh karena itu, ujar inisiator Nusantara Mengaji ini persoalan bangsa ini merupakan tanggung jab kita bersama. “Indonesia membutuhkan kontribusi semua warga bangsa untuk mengatasi banyak persoalan yang muncul saat ini, seperti ancaman terhadap NKRI yang selalu dihembuskan oleh kelompok-kelompok pengusung Khilafah, teror dari kelompok-kelompok radikal, masalah kriminalitas, masalah korupsi, sampai kepada narkoba yang mengancam generasi muda Indonesia,” tandas Cak Imim yang didampingi oleh Ketua GP Anshor Kab. Jember Ayub Junaidi.
Dalam kegiatan ini pula dilakukan doa bersama khusus untuk Yuyun (14) siswi SMP korban pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh 14 pemuda di Bengkulu. “Kami peduli dengan isu kekerasan terhadap Perempuan dan anak, karena merupakan bagian dari masalah kemanusiaan, dan harus menjadi tanggungjawab kita semua untuk menjaga agar  tidak ada korban yang jatuh lagi,” ujar Hobri panitia penyelenggara Harlah di Jember.
Hal senada juga disampikan oleh Ketua DPC NU Jember KH. Abdullah Syamsul Arifin. Dalam sambutannya Gus Aab sapaan KH. Abdullah Syamsul Arifin mengatakan, menghargai dan memuliakan perempuan adalah ajaran Rosulullah. Masalah kekerasan seksual adalah masalah peradaban bangsa kita, perubahan cara pandang masyarakat terhadap kasus-kasus kekerasan seksual bisa menjadi salah satu solusi.
“Dalam kasus kekerasan seksual seringkali perempuan yang sudah menjadi korban justru disalahkan, sehingga banyak korban ataupun keluarga korban yang tidak mau melapor karena dianggap sebagai aib keluarga. Perlu ada penyamaan persepsi, bahwa masyarakat harus berpihak kepada korban, bukan justru menghakimi sebagai pihak yang bersalah karena memicu tindak kekerasan dan perkosaan ,” katanya.
Fatayat yang beranggotakan perempuan muda NU menganggap bahwa kekerasan yang dialami perempuan adalah kondisi darurat yang seharusnya menjadi perhatian semua pihak. “Berdasarkan data tahun 2016, kekerasan seksual yang terjadi di ranah personal, dari jumlah kasus sebesar 321.752, maka kekerasan seksual menempati peringkat dua, yaitu dalam bentuk perkosaan sebanyak 72% (2.399 kasus), dalam bentuk pencabulan sebanyak 18% (601 kasus), dan pelecehan seksual 5% (166 kasus). Di ranah Publik, dari data sebanyak 31% (5.002 kasus) maka jenis kekerasan terhadap perempuan tertinggi adalah kekerasan seksual (61%).  Pelaku Kekerasan seksual berasal dari lintas usia, termasuk anak-anak,” ujar Ketua Fatayat NU Jember  Rahmah Saidah.
Mengaji untuk Nusantara
Sementara itu, inisiatif mulia yang digagas Muhaimin Iskandar sebagai inisiator gerakan nusantara mengaji mendapatkan antusias masyarakat yang sangat tinggi di setiap daerah. Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Lamongan, kini sudah diketahui sejumlah 20.000 lebih warga Lamongan dari berbagai kalangan, telah terdaftar mengikuti gerakan mengaji untuk nusantara. Sementara target di Lamongan dipastikan menghatamkan Alquran sebanyak lebih dari 3.000 kali dan dilaksanakan serentak di 800 lebih Mihrab (tempat) pada pelaksanaanya.
Gerakan mengaji nusantara tersebut dimulai sejak pada hari Sabtu ba’da Maghrib kemarin (7/5) dan rencanya berahir hingga pada Ahad menjelang Maghrib  (8/5). Hal tersebut dipaparkan oleh koordinator Daerah Gerakan Nusantara Mengaji Kabupaten Lamongan Syaifuddin Zuhri dalam konferensi pers di kantor DPC PKB Jl.Pahlawan No.22, Sabtu (7/5) kemarin. “Saat ini sudah terdata 20.000 lebih warga dan ratusan hafidz-hadidzoh di Lamongan yang telah terdaftar sebagai peserta gerakan nusantara mengaji,” terangnya kepada wartawan. [efi,mb9]

Tags: