Meriah, Sarung Fun Run di Makodam

Ketua Panitia Daerah Muktamar ke-33 NU, Drs H Saifullah Yusuf, saat memberangkatkan peserta.

Ketua Panitia Daerah Muktamar ke-33 NU, Drs H Saifullah Yusuf, saat memberangkatkan peserta.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Ribuan masyarakat Surabaya dan sekitarnya turut menyemarakkan lari dengan mengenakan sarung, dalam rangka menyambut Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di lapangan Markas Komando Daerah Militer (Makodam) V/Brawijaya di Surabaya, Minggu (26/7).
Dalam kegiatan ini, diikuti sekitar 5.000 peserta masyarakat dari berbagai kalangan mulai prajurit TNI, Polri hingga masyarakat umum mulai anak-anak hingga dewasa. “Ini merupakan satu dari 25 kegiatan Pra Muktamar NU yang sifatnya olahraga sekaligus bergembira karena berlari mengenakan sarung,” kata Ketua Panitia Daerah Muktamar ke-33 NU, Drs H Saifullah Yusuf, ditemui disela-sela acara.
Menurut dia, Sarong Fun Run menjadi even unik menggabungkan olahraga dan tradisi. Biasanya ketika lari, orang mengenakan celana training atau celana pendek. Namun pada event tersebut, peserta lari menggunakan sarung sebagai atributnya yang fleksibel digunakan di mana saja.
“Event ini mengajak masyarakat berolahraga, hidup sehat sekaligus ikut menjaga tradisi, Menjaga tradisi, membanggakan apa yang menjadi ciri khas kita dengan adanya lari pakai sarung. Ini pertama kalinya di Indonesia, mungkin di dunia lari dengan menggunakan sarung,” ujarnya.
Ia mengatakan, dengan dilaksanakannya acara ini ikut menjaga tradisi yang merupakan kekuatan Bangsa Indonesia. Dengan kuatnya tradisi, maka negara ini menjadi aman dan nyaman. Sarung inilah menjadi salah satu ciri khas kita bisa digunakan untuk beribadah maupun keperluan lainnya.
“Sarung adalah simbol identitas kita, menjadi tradisi kehidupan sehari-hari masyarakat. Tradisi ini merupakan kekuatan Indonesia, membuat negara ini aman, nyaman. Tradisi sarung tidak hanya dimiliki kaum pesantren, tapi semua orang bisa menerapkan tradisi itu. Oleh karena itu, lari dengan menggunakan sarung menjadi kegiatan yang menarik,” kata Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim.
Setiap peserta yang mendaftar berhak mendapatkan satu paket sarung dan wajib dikenakan saat acara itu. “Bisa dipakai, bisa juga diselendangkan ke bahu. Yang jelas harus beratribut sarung,” jelasnya.
Gus Ipul berharap, masyarakat bisa memanfaatkan momen tersebut dengan baik. Beraktivitas dan berolahraga bersama keluarga sambil mengenakan sarung menjadi aktivitas yang jarang dilakukan setiap hari.
Sementara itu, peserta yang berhasil masuk finish pertama kali bernama Zakki, pelari asal Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang menempuh jarak empat kilometer dengan catatan waktu 13,29 menit.
Pria yang sehari-harinya juga berprofesi sebagai pelari tersebut mengaku merasa tertantang lari mengenakan sarung karena berbeda dengan pada umumnya. “Pasti berbeda larinya dengan tidak mengenakan sarung. Waktu tempuh juga relatif lebih lama. Tapi secara umum, saya senang dengan kegiatan ini,” katanya.
Usai lari, ribuan peserta maupun pengunjung mendapat suguhan istimewa dari band Kotak dengan penampilan beberapa lagu hits yang dinyanyikannya. “Apa kabar Arek Suroboyo? Terima kasih kepada Gubernur Jatim Soekarwo dan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf. Semoga Muktamar NU di Jombang berjalan sukses dan lancar,” kata vokalis Kotak, Tantri, di atas panggung.
Muktamar ke-33 NU akan diselenggarakan pada 1-5 Agustus 2015 di Jombang di empat Pondok Pesantren, yakni Tebuireng, Tambakberas, Darul Ulum dan Denanyar, yang rencananya dibuka secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. [iib]

Rate this article!
Tags: