Ribuan Pelajar Minum Susu Bersama di Balai Kota Batu

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko (baju batik) dan ibu Ny Dewanti Rumpoko bersama Cherrybelle saat mengkomandoi para pelajar untuk minum susu bersama di Balaikota Batu.

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko (baju batik) dan ibu Ny Dewanti Rumpoko bersama Cherrybelle saat mengkomandoi para pelajar untuk minum susu bersama di Balaikota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Memperingati Hari Kartini, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu mengajak para pelajar se-Kota Batu dari SD sampai SMA untuk minum susu bersama di halaman Balaikota Among Tani Kota Batu, Kamis (21/4) kemarin.
Acara semakin meriah ketika minum susu bersama dikomandoi Walikota Batu, Eddy Rumpoko, ditemani artis ibukota, Cherry Belle. Diperkirakan 20.000 – 25.000 pelajar ikut berpartisipasi untuk mengambil dan minum susu yang disediakan Pemkot secara gratis. Adapun Pemkot sendiri menyediakan susu sebanyak 30.000 cup/gelas.
“Pemkot Batu saat ini mempunyai program untuk memberi minum susu kepada anak-anak sekolah 2 kali seminggu secara gratis. Hal ini untuk meningkatkan kualitas kesehatan siswa sehingga mampu meningkatkan sekolah ke jenjang lebih tinggi,”ujar ER, panggilan akrab Eddy Rumpoko.
Program ini, lanjut ER, juga merupakan strategi dari Pemkot untuk menjaga stabilitas harga susu. Karena warga Kota Batu juga banyak yang berprofesi sebagai peternak sapi perah.
Namun harga susu acapkali menurun sehingga membuat banyak peternak merugi.
“Dengan program minum susu bersama ini juga diharapkan bisa menjaga harga susu agar tidak turun. Produksi susu tersebut dibeli oleh Pemkot dan dikembalikan ke rakyat melalui program minum susu bersama,” tambah ER
Diketahui, saat ini harga susu di Kota Batu lebih murah ketimbang harga air mineral kemasan yang banyak di jual di pasaran. Bahkan Pemkot Batu menengarai banyak susu terbuang dengan berbagai sebab. Misalnya,  terlalu banyak stok susu yang ada, sehingga menyebabkan kualitas susu tersebut menjadi jelek.
Kondisi susu yang jelek membuat perusahaan pengolah susu seperti PT Nestle tidak bisa menerima susu dari Batu yang berkualitas buruk. Ditambahkan Sekda Kota Batu, Widodo, setiap harinya kurang lebih 30 ton susu dihasilkan di Kota Wisata ini. Hanya saja tidak semuanya bisa terserap di pasaran wisata maupun dikirim ke PT Nestle.
“Susu masih lebih murah ketimbang air mineral. Tak sedikit susu yang dibuang, bahkan ada yang digunakan untuk menyiram tanaman. Sementara di sisi lain penjualan susu masih di monopoli oleh Nestle,” terang Widodo.
Disisi lain masyarakat masih belum biasa untuk minum susu. Demikian juga dengan wisatawan yang datang belum mampu mendongrak konsumsi susu segar ini. Berbagai upaya dilakukan Pemkot Batu untuk membantu para peternak.Salah satunya memberikan susu ini kepada seluruh siswa di Kota Batu sebagai asupan gizi.
“Pemberian susu kepada anak sekolah ini, salah satunya untuk membantu peternak sapi kita,” terang Widodo.  [nas]

Tags: