Ribuan Pemuda Deklarasikan Jokpres 2014

(PDIP Rahasiakan Strategi Lawan Kampanye Negatif)
Jakarta, Bhirawa
Ribuan pemuda dan pengusaha genteng di Majalengka, Jawa Barat, mendeklarasikan Jokowi Presiden (Jokpres) 2014 di Majalengka, Jawa Barat, Sabtu.
“Kami sudah menanti keputusan ini sejak berbulan-bulan yang lalu. Begitu diputuskan, kami menyambutnya dengan gembira,” ujar Ketua Panitia Jokpres 2014 Kabupaten Majalengka, Ila Syukrilah di Jakarta, Sabtu.
Ila menambahkan, sebagian besar masyarakat Majalengka sangat senang dengan pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi tersebut. Begitu juga para pemudanya.
“Jokpres 2014 merupakan wadah gerakan masyarakat, pemuda dan remaja dalam mendukung pencapresan Jokowi,” ujarnya.
Dia melanjutkan pergantian kepemimpinan nasional menjadi momentum penting untuk kemajuan suatu bangsa.
“Masyarakat sebagai pemilik negeri berhak melakukan pengawalan keberlangsungan proses pergantian tersebut. Kami bersama sejumlah pengusaha genteng se Jatiwangi, Majalengka, sangat mendukung Jokowi Jadi Capres 2014,” kata dia.
Deklarasi Jokpres 2014 itu juga dimeriahkan oleh sejumlah seniman di Majalengka.
Ila menambahkan pemilihan presiden diharapkan berdampak pada kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup masyarakat.
“Walau situasi Pilpres berlangsung kondusif tetapi jika tidak ada perubahan bagi kesejahteraan masyarakat maka pelaksanaan Pilpres berarti gagal,” ujarnya.
Oleh karena itu, Pilpres harus mampu melahirkan pemimpin yang bertanggung jawab untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.
“Itu hanya bisa dilakukan Jokowi,” ujarnya. Dan pada deklarasi itu juga diluncurkan lagu Jokpres 2014.
Kepala Desa Jatiwangi, Majalengka, Setiyawan, yang biasa di panggil Thomas memandang pergantian pemimpin Indonesia ke depan harus lebih baik dalam mensejahterakan rakyat.
“Sebagai kepala kampung, saya hanya memfasilitasi melihat antusiasme masyarakat yang ingin mendeklarasikan dukungannya terhadap Jokowi dan saya tidak berkepentingan terhadap partai apapun,” kata Thomas.
Sementara itu, PDI Perjuangan menyatakan merahasiakan strategi untuk mengantisipasi kampanye negatif yang menyerang capres Joko Widodo (Jokowi) setelah gubernur DKI Jakarta tersebut resmi menyatakan diri siap maju dalam Pilpres 2014.
“Itu rahasia partai,” kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, antisipasi terhadap kampanye hitam kepada Jokowi sudah dilakukan menilik pengalaman PDIP dalam mengarungi sejumlah edisi pemilu yang telah lalu. Baik saat PDIP masih menjadi PNI kemudian berubah ke PDI saat Orde Baru.
“Ini semua pengalaman yang berharga bagi PDI Perjuangan untuk menghadapi situasi apapun yang berkembang di lapangan pada masa kampanye,” kata dia.
Strategi yang masih dirahasiakan itu dianggap Basarah merupakan hal yang lumrah.
“Ini kan kita sudah masuk dalam sistem demokrasi liberal, di mana setiap orang, golongan atau kelompok seolah-olah merasa lumrah untuk melakukan taktik dan strategi politik menggapai kepemimpinan kemudian melancarkan black campaign, pembunuhan karakter dan sebagainya,” katanya.
Berbagai potensi kampanye negatif untuk Jokowi bisa saja terjadi seperti kata pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin. Menurutnya akan ada riak politik di Jakarta dan Indonesia terkait majunya Gubernur DKI sebagai capres PDIP.
Said mengatakan pencapresan Jokowi itu memiliki risiko. “Akan ada riak politik yang muncul,” katanya.
Beberapa riak politik itu adalah adanya masyarakat yang tidak setuju dengan pencapresan mantan Wali Kota Surakarta tersebut. Terdapat beberapa kelompok yang mendukung Jokowi saat Pilkada DKI Jakarta 2012 akan kecewa dan justru akan menyerang kepentingan politik PDIP.
Belum lagi, kata Said, ditambah pihak yang tidak mendukung Jokowi dan mereka yang tidak suka jika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik menjadi Gubernur DKI menggantikan Jokowi.
“Setidaknya akan ada masyarakat yang keberatan karena ada kelompok masyarakat dan politik pendukung Jokowi saat Pemilu Gubernur 2012. Mereka mengharapkan Jokowi mampu menuntaskan kepemimpinannya menjadi Gubernur sampai periodenya habis tidak terhenti pada 2014.”
“Bagi pihak yang tidak memilih Jokowi saat Pilgub akan menolaknya atau bisa saja ada yang menolak Ahok naik menjadi gubernur,” katanya.
Jokowi menyatakan siap menjadi capres dari PDIP dan dia mengaku sudah menerima mandat dari Megawati.  [ant]

Tags: