Ribuan Peserta Ramaikan GJP Mojosari-Mojokerto

Tim KONI Kabupaten Mojokerto turut berpartisipasi dalam GJP Mojosari - Mojokerto, Minggu (20/11) kemarin. (kariyadi/bhirawa)

Tim KONI Kabupaten Mojokerto turut berpartisipasi dalam GJP Mojosari – Mojokerto, Minggu (20/11) kemarin. (kariyadi/bhirawa)

Kab Mojokerto, Bhirawa
Ribuan peserta ramaikan ajang Gerak Jalan Perjuangan (GJP) Mojosari-Mojokerto, yang mengambil start di Lapangan Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging, Minggu (20/11) kemarin. Event tahunan tersebut dilepas Wakil Bupati Mojokerto Pung Kasiadi mewakili Bupati MKP.
Kepala Disporabudpar (Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata) Kabupaten Mojokerto yang juga ketua penyelenggara acara, Ustadzi Rois, dalam mengatakan jumlah peserta yang ikut berpartisipasi dalam gerak jalan yang menempuh jarak kurang lebih 17 km ini meningkat dari tahun sebelumnya.
“GJP Mojosari-Mojokerto tahun 2016, diikuti kurang lebih 337 peserta perorangan putra/putri, 287 beregu umum putra/putri, dan 15 regu dari TNI-Polri. Kalau dihitung jumlah orangnya ribuan, ” terang Rois.
Pendaftaran GJP Mojosari-Mojokerto dibuka sejak 14-17 Oktober 2016 lalu melalui Disporabudpar Kabupaten Mojokerto. Rute GJP Mojosari-Mojokerto tahun 2016 berawal dari garis start ke pos pertama kurang lebih 7 km, dilanjutkan ke pos II yakni 6 km dan 4 km lagi untuk menyentuh garis finish.
Start GJP diawali dari Lapangan Lebaksono Pungging – arah ke Trawas – Pertigaan Jatilangkung – Jatilangkung – Pertigaan arah ke Pacet – Pertigaan Pesanggarahan arah ke Dlanggu – Kutorejo (Pos I : Lapangan Kutorejo). Selanjutnya dari Kutorejo – pertigaan Dlanggu arah ke Badung – Pertigaan Badung arah ke Tangunan (Pos II: Balai Desa Badung), dan terakhir dari Badung – Tangunan – dan finish di Lapangan Puri. Para peserta memperebutkan hadiah trophy, piagam dan pembinaan bagi juara gerak jalan.
Rute gerak jalan perjuangan Mojosari-Mojokerto terilhami dari rute escape Pasukan Komando Hayam Wuruk pimpinan Mayor Pamoe Rahardjo, dalam pertempuran Mojosari Selatan untuk mengusir penjajah Belanda yang menduduki sebagian wilayah Mojokerto pada tahun 1949 silam.
Penunjukkan Mayor Pamoe Rahardjo saat itu dilakukan oleh Kolonel Soengkono selaku Gubernur Militer Jawa Timur (Panglima Divisi I) melalui surat Perintah Siasat No. 2/Gmdt/Dar. tanggal 24 Desember 1948.
Sementara itu Wakil bupati Pung Kasiasi berharap agar GJP Mojosari-Mojokerto bisa dijadikan media dalam memetik kembali nilai-nilai sejarah perjuangan masyarakat Mojokero, serta memupuk rasa nasionalisme.
“Saya harap peserta dapat menjadikan moment GJP Mojosari-Mojokerto tahun 2016 sebagai media untuk memetik kembali nilai-nilai kepahlawanan, juga memberdayakan olahraga gerak jalan di masyarakat. Saya juga pesan kepada peserta untuk senantiasa menjaga kedisiplinan dan ketertiban hingga akhir acara. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada panitia penyelenggara dan pihak-pihak yang ikut mensukseskan acara. Mudah-mudahan event ini terus konsisten setiap tahun,” ujar Wabup. ucap wakil bupati. [kar]

Tags: