Ribuan Rumah Masih Tergenangi Banjir, Pemkab Pasuruan Siaga Satu

Sejumlah warga saat berada di halaman depan rumahnya di Desa Kedawung Kulon Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan. Ketinggian banjir di rumah warga rata-rata 80 cm. [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan menginstruksikan seluruh camat di wilayah Kabupaten Pasuruan untuk siaga satu terhadap bencana banjir dan tanah longsor.  Siaga satu terhadap 24 camat tersebut tak lain menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat musim hujan melanda Kabupaten Pasuruan yang menyebabkan banjir di kawasan permukiman penduduk. Selain itu juga menyebabkan tanah longsor yang terjadi di kawasan hulu Pasuruan.
“Kami perintahkan langsung kepada 24 camat di Kabupaten Pasuruan agar siaga satu menyusul sering terjadinya bencana banjir dan tanah longsor akhir-akhir ini,” ujar HM Irsyad Yusuf Bupati Pasuruan, Minggu (15/1).
Menurutnya instruksi itu untuk mengupdate informasi kebencanaan. Baik cuaca maupun setiap kejadian yang mengarah pada terjadinya bencana. Yang lebih khusus, masing-masing camat di daerah rawan bencana.
“Sesudah mengupdate informasi, kemudian harus disampaikan kepada lurah atau kepala desa dan diteruskan kepada masyarakat di masing-masing wilayahnya. Camat juga harus menguasai daerahnya, termasuk mengerti tentang kebencanaan. Termasuk pula selalu berkoordinasi dengan BPBD serta pihak-pihak lain terkait kebencanaan,” papar Irsyad Yusuf.
Adik kandung Wagub Jatim ini menambahkan camat juga harus membawa handytalky (HT). Makanya, camat memiliki peranan penting dalam hal koordinasi suatu kebencanaan.
“Banjir serta tanah longsor hingga lainnya merupakan bencana di luar kendali kita semua. Cara kita saat ini adalah mengantisipasi bencana dengan cara siap siaga dan waspada. Peran camat saat ini harus intens demi menjaga warganya,” tandasnya.
Pantauan Harian Bhirawa di lokasi banjir, genangan air banjir masih saja menggenangi rumah warga hingga jalan antar desa. Seperti halnya di Desa Kedawung Kulon Kecamatan Grati hingga Sabtu (14/1) malam terendam banjir hingga di ketinggian 80 cm.
“Banjir saat ini terparah sejak beberapa tahun kemarin. Ini dua hari dua malam belum juga surut. Ketinggian di rumah masih 80 cm. Kami minta kepada pemerintah supaya mengatasi bencana banjir ini. Supaya hidup kami bersama warga lainnya terbebas dari tamu tak diundang ini, yakni banjir,” tandas M Ali, warga Desa Kedawung Kulon.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Pasuruan, Sabtu (14/1) malam pukul 22.52, banjir masih menggenangi ribuan rumah di empat kecamatan Kabupaten Pasuruan dengan ketinggian air naik turun mulai 20-50 cm.
Rinciannya di Kecamatan Beji meliputi Desa Kedungboto dan Desa Kedungringin. Kecamatan Bangil ada dua desa yakni Kalianyar dan Tambakan. Sedangkan di Kecamatan Grati juga dua desa, Kedawung Kulon dan Kedawung Wetan. Di Kecamatan Rejoso ada tiga desa di antaranya Desa Pateguran, Desa Arjosari dan Desa Kawisrejo.
“Fokus kami saat ini adalah pengoordinasian dengan pihak-pihak terkait dalam pemberian bantuan. Bantuan itu adalah bantuan kesehatan dan makanan,” kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Pramana.
Selain pemberian bantuan nasi bungkus, saat ini BPBD melakukan proses pendataan atas kerusakan yang disebabkan oleh banjir.
“Ada sembilan kecamatan di Kabupaten Pasuruan di awal tahun yang terendam banjir. Yakni Kecamatan Kraton, Pohjentrek, Grati, Winongan, Pandaan, Nguling, Beji, Bangil dan Rejoso. Untuk bencana longsor terjadi di Kecamatan Tosari,” terang Bakti Jati Pramana. [hil]

Tags: