Ribuan Rumah Warga Gempol Terendam Banjir

Genangan banjir yang mengenangi rumah warga setinggi 50 centimeter di Dusun Tanjung Desa Gempol, Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, Selasa (16/2) sore. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Genangan banjir yang mengenangi rumah warga setinggi 50 centimeter di Dusun Tanjung Desa Gempol, Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, Selasa (16/2) sore. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Kab.Pasuruan, Bhirawa
Ribuan rumah di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan terendam banjir. Bahkan hingga, Selasa (16/2) sore, luapan banjir dari sungai Wrati masih menggenangi rumah warga setinggi 50 centimeter. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana menyampaikan curah hujan yang tinggi seharian sejak, Senin (15/2), mengakibatkan sungai Wrati meluap serta saluran air tidak berfungsi secara optimal. Sehingga 1.550 rumah di tiga desa di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan terendam banjir.
“Penyebabnya adalah akibat luapan sungai dan banyak saluran air yang tak berfungsi. Karena di lokasi pembuangan air terdapat banyaknya sampah dan eceng gondok. Kemarin, Senin (15/2) malam ketinggian masih 80 centimeter dan saat ini, Selasa (16/2) sore pukul 17.00 WIB ketinggian masih 50 centimeter,” ujar Bakti Jati Permana kepada Bhirawa, Selasa (16/2) sore.
Terinci, tiga desa di Kecamatan Gempol itu merendam 600 rumah di desa Carat, 207 rumah desa Kejapanan serta 743 rumah di desa Gempol. Diperkirakan banjir tetap bertahan lama, mengingat debit aliran sungai masih tinggi.
“Sudah ada penyurutan air banjir walaupun sedikit. Tapi jika nanti masih hujan, debit air akan bertambah. Untuk di dusun Tanjung, Ngasem dan di Perumahan Gempol Citra Asri ketinggian masih 50 centimeter. Sedangkan di desa Carat dan Kejapanan juga masih tergenang air dengan ketinggian 20-30 centimeter,” kata Bakti Jati Permana.
Akibat luapan banjir tersebut, membuat puluhan warga diungsikan ke ruko di Dusun Tanjung, Kecamatan Gempol. Rata-rata yang diungsikan adalah orang lanjut usia, anak-anak dan warga yang sedang sakit. Selain melakukan evakuasi, BPBD Kabupaten Pasuruan bersama Tagana dan Dinkes Kabupaten Pasuruan sudah mendirikan posko di lokasi. Tagana menyiapkan nasi bungkus di dapur umum, sedangkan Dinkes memberikan perawatan kesehatan.
“Sejak semalam tim kami sudah turun ke lapangan, berupaya memberikan penanganan dan pertolongan kepada warga. Termasuk pemberian bantuan makanan kepada warga maupun posko lainnya dan mengevakuasi warga. Besok Rabu, (17/2, hari ini red) saluran pembuangan air yang tak berfungsi akibat banyaknya sampah dan enceng gondok maupun endapan lumpur dibersihkan oleh Dinas Pengairan Kabupaten Pasuruan,” terang Bakti Jati Permana.
Jl. Patimura Tergenang
Sementara itu, curah hujan yang diprediksi semakin meningkat pada pertengahan Pebruari oleh Badan ?Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di wilayah Bojonegoro sudah mulai dapat dirasakan oleh warga Bojonegoro. Kurang dari satu jam diguyur hujan deras, ?sejumlah jalan protokol di wilayah kota tersebut langsung tergenang dengan genangan air hujan dipicu kurang lancarnya saluran dranase kota, serta diikuti hujan deras yang mengguyur wilayah Bojonegoro. Hujan deras terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (16/2).
Hal itu terjadi disalah satu di sepanjang jalan Patimura Kelurahan Sumbang Bojonegoro. Namun yang paling parah di depan kantor BulogĀ  dan didepan kantor Dinas pendidikan setempat. Jalur tersebut tergenang air setinggi sekitar 30 centi meter.Sehingga arus lalu lintas menjadi merambat.Selain itu sejumlah roda dua yang lewat banyak yang mogok.
Genangan air dipicu lantaran saluran air kurang maksimal mengalirkan derasnya hujan. Sehingga kawasan ini sering menjadi langganan banjir. Sukarman warga Jalan Pattimura, Kecamatan/Kota Bojonegoro, mengungkapkan, Jalan Pattimura sudah menjadi langganan banjir saat hujan. “Sudah pasti kalau turun hujan dengan deras pasti langsung banjir. Biasanya genangan juga langsung habis setelah hujan reda,” katanya.
Banjir yang sering kali menghantui warga Bojonegoro saat musim hujan tiba membuat warga resah dan khawatir. Mereka berharap kepada pemerintah setempat agar secepatnya memperbaiki saluran air yang banyak tersumbat sampah. [hil,bas]

Tags: