Ribuan Rumah Warga Miskin Tidak Layak Huni Tak Tersentuh Bantuan

Rumah tidak layak huni milik Mbah Tariyem warga Desa Begendeng, Jatikalen dan ribuan warga miskin lainnya masih menunggu bantuan stimulan pemerintah.

Rumah tidak layak huni milik Mbah Tariyem warga Desa Begendeng, Jatikalen dan ribuan warga miskin lainnya masih menunggu bantuan stimulan pemerintah.

Nganjuk, Bhirawa
Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) belum mampu dinikmati oleh sebagian besar masyarakat miskin di Kabupaten Nganjuk. Sehingga ribuan warga miskin hingga saat ini masih tinggal di rumah tidak layak huni.
Salah satu rumah yang belum tersentuh di antaranya milik Mbah Tariyem (75) warga Desa Begendeng Kecamatan Jatikalen.  Mbah Tariyem yang hidup sebatangkara itu tinggal di rumah yang berukuran 3×4 meter berdinding bambu. Bahkan rumah Mbah Tariyem yang lantainya masih tanah ini nyaris roboh. “Nggih wontene ngaten niki (Adanya ya seperti ini, red),” tutur Mbah Tariyem saat Bhirawa bertandang ke rumahnya, Selasa (3/11).
Jangankan perabot rumah tangga, di ruangan yang sempit itu oleh Mbah Tariyem dijadikan ruang serbaguna. Selain untuk tempat berteduh, juga difungsikan sebagai dapur, kamar tidur sekaligus kamar mandi. Dia juga mengaku jika selama ini bertahan hidup dengan mencari sisa – sisa panen para petani di sawah untuk memenuhi  kebutuhan makan sehari – hari.  “Bojo kulo sampun ninggal, pun dangu (Suami saya sudah meninggal lama, red),” ungkapnya dalam bahasa Jawa.
Kepala Desa Begendeng Ahmad Dahlan menceritakan jika pemerintah desa telah berinisiatif untuk mengajukan permohonan bantuan ke dinas melalui program BSPS atau bedah rumah. Namun sampai sekarang usulan bantuan itu belum direspon oleh daerah melalui Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang.
Padahal, dikatakan Ahmad Dahlan, Program Bedah Rumah untuk meningkatkan kualitas rumah masyarakat miskin dan kurang mampu agar lebih layak huni. Program BSPS juga merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap masalah perumahan khususnya rumah masyarakat miskin dan kurang mampu. Apalagi, sebagian besar masyarakat miskin kebanyakan tinggal di rumah yang kurang layak huni.
Dalam hal ini, jika pemerintah memberikan bantuan biaya bedah rumah, masyarakat Desa Begendeng akan secara bergotong royong melaksanakan pembangunan rumah Mbah Tariyem.  “Namun usulan bedah rumah milik Mbah Tariyem ternyata tidak dikabulkan oleh pemerintah kabupaten, meski telah dua kali kami ajukan,” tandas Ahmad Dahlan. [ris]

Tags: