Ribuan Santri Sumenep Deklarasi Perang Narkoba

Ribuan santri dari sejumlah pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mendeklarasikan diri memerangi terhadap peredaran narkoba.

Ribuan santri dari sejumlah pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mendeklarasikan diri memerangi terhadap peredaran narkoba.

Sumenep, Bhirawa
Ribuan santri dari sejumlah pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Sumenep, mendeklarasikan diri memerangi terhadap peredaran narkoba. Selain santri, sejumlah pengasuh Ponpes juga ikut hadir dalam deklarasi perang terhadap narkoba yang digagas oleh Polres Sumenep dan pengasuh Ponpes se Sumenep.
Pembacaan deklarasi dipimpin oleh pengasuhPondok Pesantren (Ponpes) At-Taufiqiyah, Desa Aeng Baja Raja, Kecamatan Bluto, Sumenep, KH. Imam Hasyim di depan Mesjid Jamik setempat. Usai pembacaan deklarasi, juga dilakukan penandatangan perwakilan santri setiap kecamatan dan diikuti perwakilan pengasuh ponpes se-Kabupaten Sumenep.
Kapolres Sumenep, AKBP, Joseph Ananta Pinora mengatakan, kegiatan dengan tema ‘Deklarasi Santri Pelopor Anti Narkoba dan Radikalisme’ itu digalar dengan tujuan mencegah peredaran narkoba di Bumi Sumekar ini. Sebab, selama ini peredaran narkoba sangat tinggi dan mengancam terhadap masyarakat baik tua maupun muda.
“Kami sengaja bersama-sama santri menyatakan perang terhadap peredaran narkoba dan radikalisme di Sumenep, sebab narkoba dan paham radikalisme itu mengancam terhadap kehidupan masyarakat,” kata Kapolres Sumenep, AKBP, Joseph Ananta Pinora, Senin (10/10).
Menurut Kapolres, masyarakat pondok pesantren menjadi sangat penting untuk dilibatkan dalam pemberantasan narkoba dan radikalisme. Sebab, di Sumenep ini merupakan kabupaten banyak pesantrennya. “Siapapun mempunyai tanggung jawab dalam pemberantasan narkoba ini termasuk santri dan pengasuh pondok pesantren,” urainya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Hadi Soetarto menyatakan mendukung terhadap kegiatan tersebut. Karena santri merupakan salah satu elemen masyarakat yang mempunyai kekuatan dalam kehidupan sosial. “Saya mewakili Bupati Sumenep karena saat ini ada tugas diluar daerah. Pemerintah sangat mendukung terhadap adanya deklarasi anti narkoba ini yang melibatkan para santri,” paparnya.
Sesuai data yang ada, Sumenep masuk pada zona merah dalam peredaran narkoba. “Data menunjukkan, setiap hari ada 50 orang meninggal dunia akibat mengkonsumsi narkoba, ini tidak bisa dibiarkan, terutama generasi muda yang ada di Sumenep,” tuturnya. [sul]

Tags: