Ribuan Sapi Bojonegoro Terserang Penyakit Demam

Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Para peternak atau petani sapi di Kabupaten Bojonegoro mesti mewaspadai ancaman penyakit Bovine Ephimeral Fever (BEF) yang bisa menyerang sapi mereka kapan saja terutama musim hujan. Hujan yang terus mengguyur wilayah Bojonegoro dan sekitarnya perlu diwaspadai oleh para peternak.
“Di saat musim hujan hewan ternak rentan terserang penyakit Bovine Ephimeral Fever atau semacam penyakit demam dan flu,” jelas Kasi Bagian Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Indra Firmansyah, Minggu (6/11) kemarin.
Menurutnya, pada musim penghujan mengaku pada akhir-akhir ini pihaknya lebih sering menangani sapi dengan penyakit BEF. Penyakit BEF ini memang hanya semacam penyakit demam dan flu yang sering terjadi pada manusia. “Jumlahnya sudah ribuan yang saya tangani karena demam dan flu,” ungkapnya.
Menurutnya faktor dari penyakit BEF sendiri adalah bakteri, di samping itu juga cuaca hujan yang terkadang masih disertai dengan cuaca yang sangat panas menjadikan sistem kekebalan tubuh sapi menurun dan terserang BEF.
Tanda-tanda sapi terserang BEF sendiri saat hidung sapi banyak mengeluarkan lendir atau bahkan sangat kering sekali, nafsu makan menurun, dan fungsi perasa yakni lidah juga tidak berfungsi. “Penyebab lainnya nyamuk, karena kalau musim hujan seperti ini nyamuknlebih sering muncul,” ujarnya.
Indra menambahkan, penyakit ovine Ephemeral Fever (BEF) disebabkan oleh virus Rhabdovirus, yang termasuk dalam familia yang sama dengan penyakit rabies dan vesicular stomatitis. Virus tersebut dapat ditularkan melalui serangga.
“Penyakit demam tiga hari disebarkan oleh Cullicoides sp. dan nyamuk Cullicoides yang terinfeksi dapat menyebarkan penyakit mencapai jarak 2.000 KM. Ada dugaan penyebaran dapat pula terjadi melalui angin,” katanya. [bas]

Tags: