Ribuan Siswa SMA Nobar G30S PKI

Ribuan warga dan siswa SMA saat nobar film G30 S/PKI yang digelar di halaman Markas Komando Rayon Militer (Koramil) 0820/13 Krejengan Probolinggo.

Probolinggo, Bhirawa
Walau ditentang oleh beberapa LSM dan pengamat sejarah, namun ribuan siswa SMA sangat antusias untuk melihat film G30S PKI yang digelar di halaman Markas Komando Rayon Militer (Koramil)  0820/13 Krejengan Probolinggo.
Sedangkan di Tuban, Kepala Dinas Pendidikan Drs.H. Sutrisno juga memperbolehkan para siswanya untuk menonton film garapan Arifin C. Noer itu dengan syarat harus didampingi oleh orang tua karena dalam film berdurasi sekitar 4 jam itu.
Komandan Kodim 0820/Probolinggo, Letnan Kolonel Kav, Depri Rio Saransi S.Sos.,M.M memerintahkan seluruh jajarannya untuk nonton bareng G30S PKI, karena dalam film tersebut mengandung sejarah, walaupun beberapa kalangan memandang film itu masih kontroversi.
“Ini adalah sejarah yang nyata, bahwa PKI ini bertujuan menggantikan negara kesatuan Republik Indonesia, ingin mengubah dasar Negara, tidak bermoral dan tidak beragama,  maka dari itu malam ini dilaksanakan pemutaran film agar generasi muda ini mengetahui bagaimana kejamnya PKI pada saat itu,” katany Rabu (27/9) malam.
Dengan adanya pemutaran film sejarah ini masyarakat akan diingatkan kembali atas sejarah pilu bangsa Indonesia atas kekejaman PKI. “Generasi muda saat ini sudah tidak tahu akan sejarah ini, yakni pernah ada gerakan pemberontakan hingga Dewan Jenderal TNI,  Ulama dan Kyai pun menjadi korban kekejamnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, ada beberapa warga Tengger yang meminta agar film itu diputar di kampong.
“Faktanya, bahwa justru masyarakat sendiri yang menginginkan untuk mengetahui akan sejarah masa lalu. Salah satunya adalah keingintahuan sejarah kekejaman PKI di tanah air. Sangat membanggakan lagi adalah keinginan itu muncul dari rasa penasaran para siswa yang ada di SMAN,” tandasnya.
Selama pemutaran film selama tiga jam ini, para siswa sangat antusias dalam menontonnya. Salah satu siswa, Fakihatu Abi Firlana mengatakan, setelah menonton film G30S/PKI, sebagai siswa ia menjadi makin cinta Indonesia. “Selain itu, dengan menonton film ini kami jadi lebih tahu, secara pasti sejarah bangsa ini,” katanya.
Sementara itu  Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Drs.H. Sutrisno keteika di konfirmasi memperbolehkan siswa untuk menonton film G30S/PKI, karena baginya,  yang terpenting pendampingan orang tua, selama memberika penjelasan secara tepat dan benar, dan unsur pendidikan menonjol. “Iya boleh saja menontonnya. Tapi harus didampingi orang tuanya,” ujar Sutrisno Kamis (28/9).
Pihaknya juga mengaku, selama ini belum pernah menerima larangan secara tertulis terhadap pelarangan bagi siswa setingkat SD dan SMP untuk tidak menontonnya. “Yang terpenting proses  pembelajaran pendidikan karakternya melekat,” imbuh mantan Kepala Sekolah SMA N 1 Tuban ini.
Selain itu, ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tuban, H. Sutrisno Rahmad menyayangkan sikap dari Mendikbud yang melarang Siswa SD dan SMP menoton film itu, karena menerutnya Peristiwa G30S/PKI adalah bagian dari fakta sejarah yang harus diketahui bagi generasi penerus Bangsa Indonesia.
“Kenapa musti di larang-larang ?, Justru sebaliknya  seharusnya malah dianjurkan, supaya generasi ini tahu sejarah, dan di dampingi dengan orang tua tentunya,” tambah lulusan Doktoral Pendidikan Islam UIN Sunan Ampel Surabaya ini. [wap,hud]

Rate this article!
Tags: