Ribuan Tenaga Pendidik Ikuti Seleksi Olimpiade Guru

Kabid GTK Dindik Surabaya Mamik Suparmi mengawal jalannya tes OGN yang dilaksanakan berbasis Computer Based Test (CBT) di SMPN 3 Surabaya.

Dindik Surabaya, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya menggelar seleksi Olimpiade Guru Nasional (OGN) tingkat kota, Selasa (13/3) hingga hari ini. Sebanyak 1.019 guru negeri dan swasta jenjang SD dan SMP berebut menjadi yang terbaik untuk mendapatkan tiket ke OGN tingkat provinsi.
Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dindik Surabaya Mamik Suparmi mengatakan, tidak ada seleksi tingkat sekolah sebelumnya.
Semua guru yang memenuhi syarat bisa mendaftar OGN tingkat kota. Beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain guru kelas SD dan mata pelajaran (mapel) SMP yang bestatus PNS, guru bukan PNS di sekolah negeri yang memiliki SK dari pemerintah daerah, guru yang memiliki SK sebagai guru tetap yayasan (GTY) dengan masa kerja sekurang-kurangnya empat tahun berturut-turut. Selain itu, lanjut dia, guru peserta OGN harus mempunyai nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK), sudah memiliki nilai tes awal uji kompetensi guru (UKG) tahun 2015/2016/2017.
Syarat lainnya, guru tersebut tidak ditugasi sebagai kepala sekolah atau proses pengangkatan kepala sekolah. Belum pernah meraih medali olimpiade sains nasional guru (OSNG) dan OGN dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Dan memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S1)/D-IV.
“Guru langsung mendaftar secara online melalui website www.kesharlindungdikdas.id. Mereka bebas mendaftar selama memenuhi syarat. Setelah itu bukti pendaftaran diserahkan ke bidang GTK Dindik untuk direkap dan diundang mengikuti seleksi tingkat kota,” kata Mamik.
Mamik menjelaskan, OGN tahun ini dengan jumlah peserta terbesar dan pelaksanaannya berbasis komputer. Melalui ujian berbasis komputer, guru dapat langsung melihat skor yang diperoleh setelah mengerjakan soal. Jumlah soal sebanyak 100 butir pilihan ganda dan dikerjakan selama 120 menit. “Ujian komputer dipusatkan di SMPN 3 Surabaya yang terbagi ke dalam empat sesi,” terangnya.
Dia mengungkapkan, soal OGN disusun Dindik Surabaya bekerja sama dengan tim dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Semua soal mengacu pada kisi-kisi pedoman OGN 2018 yang dikeluarkan Dirjen GTK Kemendikbud. “Untuk ke tingkat provinsi nanti diambil juara 1 saja. Jadi, untuk SD satu orang, SMP lima orang karena ada lima mapel,” ujarnya.
Kepala SMPN 3 Surabaya Budi Hartono menambahkan, sekolahnya dipilih melaksanakan OGN karena terbiasa menyelenggarakan tes berbasis komputer. Sebelumnya sudah pernah digunakan tes untuk guru, kepala sekolah, dan pengawas berprestasi. “Kami menyediakan 160 komputer untuk OGN,” katanya.
Tes komputer hari pertama, lanjut dia, digunakan untuk 791 guru SD. Dari jumlah itu, hanya satu yang diambil karena mereka adalah guru umum. Sedangkan Rabu (14/3) baru diselenggarakan tes bagi guru SMP. “Kalau SMP sesuai mapelnya. Ada lima mapel, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan Bahasa Inggris. Satu mapel diambil satu guru terbaik,” tandasnya. [tam]

Tags: