Ribuan Umat Muslim Hadiri Sholat Istiqo’ Bakorwil IV Pamekasan

Kepala Bakowil IV Pamekasan, Alwi Beq, Sekda Pamekasan, Totok Hartono, melaksanakan shalat Istiqo’ dengan imam KH. Ali Rahbini, Ketua MUI Pamekasan. [syamsudin/bhirawa]

Pamekasan, Bhirawa
Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) IV Pamekasan, menggelar sholat Istiqo’. Sholat memohon turun hujan berlangsung di lapangan Bakorwil ini, Rabu kemarin dihadiri sekitar seribu lebih umat muslim Pamekasan.
“Sholat Istiqo’ sesuai petunjuk Gubernur Jatim, Hj. Khofifah Indar Parawansa, mengiat situasi saat ini masyarakat sudah mengeluhkan kekurangan air, khususnya air bersih untuk minum,” kata Kepala Bakorwil IV Pamekasan, Dr. Alwi Beq, SH.
Alwi, kepada awak media menuturkan, terselenggaranya sholat Istiqo’ ini, pihak menggandeng sejumlah komunitas TNI-Polri, ASN, UPT Propinsi Jatim ada di Pamekasan, seperti MUI, pelajar SMA dan SMK putra-putri.
Kiai Alwi Beq, mantan Ketua LP2SI (Lembaga Pengkajian dan Pelaksanaan Syariat Islam) ini berharap pengamalan syariat dan pembelajaran bagi siswa dan siswi SMA/SMK yang mengikuti solat istiqo’. Kedua apa yang menjadi keinginan kita di ijabah oleh Allah SWT.
Lantunan ampunan dosa, “Astagfirullah, menggema dideretan jemaah sebelum sholat yang dihadiri Kepala Bakorwil IV Pamekasan, Alwi Beq, Sekda Pamekasan, Ir. Totok Hartono, Kepala UPT Propinsi Jatim, Ulama dan masyarakat.
Sekitar pukul 06.30 wib, para jemaah dengan husuk melaksanakan sholat dua rakaat dipimpin Imam KH. Ali Rahbini, dengan diawali tujuh kali takbir rakaat pertama. Dan rakaat kedua lima kali takbir, kemudian salam.
Ali Rahbini, juga Ketua MUI Pamekasan, dalam hotbahnya bahwa shalat Istiqo’ minta turun hujan ini bagian dari sunnah Rasulullah adalah syariat untuk memohon kemurahanNya agar bencana kekeringan dapat segera diatasi.
Menurut Ali, bahwa malapetaka dan bencana pada umat manusia kecuali hal tersebut karena oleh perbuatan dosa manusia itu sendiri. Adapun dosa-dosa dilakukan umat manusia bermacam bentuk. Yakni kejahatan terhadap jiwa dan kehormatan orang lain.
“Misalnya, kejahatan pembunuhan, penyiksaan, penghinaan, pelecehan dan kejahatan yang lainnya. Padahal Allah, SWT dalam firman, melarang melakukan kejahatan, apalagi merusak alam dan isinya yang Allah perbaiki,” ungkap Kiai Ali Rahbini.
Lebih lanjut diterangkan, malapetaka seperti kemarau yang ditimpakan merata, walau umat di negeri ini beriman dan bertaqwa. Namun karena sebagian kaum ada mengambil hak orang lain, maupun mengusai hak harta anak yatim yang ditinggal orangtua dan mentelantar kaum miskin.
“Penyebab lain, tidak bisa turunnya adanya penyimpangan seksual. Seperti perzinahan, kumpul kebo, sodomi. Dan pelanggaran larangan Allah, SWT, seperti judi dan pesta minuman keras,” tambahnya.
Agar supaya cepat turunnya hujan, Ketua MUI mengungkapkan, perbanyak membaca istiqfar, karenanya permohonan itu ada solusi dan kemurahan rejeki. Kedua, perbanyak sedekah wajib dan membayar zakat.
“Selain itu, tebarkan kasih sayang terhadap sesama dan perbanyak puasa. Karena doa mustajab langsung diterima, yakni orang berpuasa, pemimpin yang adil dan orang yang teraniaya,” tegas Kiai Ali Rahbini, dilanjutkan memunajatkan doa. [din]

Tags: